Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Palembang - Kota Hujan adalah julukan untuk Kota Bogor di Jawa Barat. Di Palembang, ada juga wilayah yang berjuluk Kota Hujan. Namanya Kota Liwa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kota Liwa adalah ibu kota Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung. Udara di sana begitu sejuk untuk dihirup baik pada malam maupun siang hari. Seperti julukannya, hati-hati ketika berada di sana karena bisa tiba-tiba hujan. Begitu juga yang dialami Tempo ketika datang ke Kota Liwa saat libur sekolah pekan lalu. Hujan turun sangat lebat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Suasana di jantung Kota Liwa sama seperti di kota besar lainnya. Jalanan tertata rapi dengan taman di kanan kirinya. Kota yang pernah dilanda gempa bumi pada 1994 itu memiliki sejumlah objek wisata yang menarik. Di antaranya Bukit Kabut Bawang Bakung, Air Panas Sekincau, Istana Kesultanan, kawasan wisata Umbok dan Perkebunan Kopi yang membentang luas di sepanjang lintas barat Sumatera.
Lantaran hari kian gelap dan hujan belum juga reda, Tempo memutuskan melanjutkan perjalanan ke Kota Krui, kota yang dulunya merupakan bagian dari kabupaten Lampung Barat. Di Kota Krui, ada objek wisata yang menarik juga, yakni Pantai Labuhan Jukung, Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.
Tempatnya persis di bawah plaza dan papan nama bertuliskan 'Labuhan Jukung Krui'. Pasir di pantai ini begitu halus dan ombaknya tenang. Dengan begitu, tak perlu khawatir anak-anak bakal tergulung ombak saat bermain pasir atau membangun istana pasir di tepi pantai.
Kendati ombaknya relatif anteng, sekitar 1 kilometer dari bibir pantai terlihat sekelompok pemuda bersiap untuk berselancar. Mereka akan melawan arus dan tinggingya gelombang laut Samudera Hindia. Sebagian besar para selancar itu adalah wisatawan mancanegara. Pantai Labuhan Jukung menjadi tempat incaran bagi peselancar karena di sana juga terdapat kelas berselancar bagi pemula.