Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

2 Rusa Hutan Kota Rantau Mati, Perutnya Penuh Sampah 2 Kilogram

Dua ekor rusa yang dipelihara di hutan kota Rantau oleh Pemerintah Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, diketemukan mati.

7 Desember 2017 | 14.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Hewan ini dikenal dengan nama Chinese Water Deer (Rusa Air Cina). Rusa yang memiliki taring ini merupakan hewan asli daerah Cina dan Korea. Taring mereka tumbuhnya perlahan dan menjadi sempurna di usia dewasa. Meski memiliki taring, hewan ini tergolong jinak dan tidak berbahya. dailymail.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Tapin, Kalimantan Selatan - Dua ekor rusa yang dipelihara di hutan kota Rantau oleh Pemerintah Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, diketemukan mati. Diduga, dua rusa tersebut mengalami gangguan pencernaan karena terlalu banyak menelan sampah, seperti plastik.

Dokter hewan Triasmoro mengatakan rusa tersebut mati karena pencernaannya dipenuhi benda asing berupa plastik bungkus makanan dan minuman. "Setelah kami lakukan visum, ditemukan sekitar 2 kilogram plastik bungkus makanan dan minuman di dalam perut rusa tersebut," ucapnya di Rantau, Rabu, 6 Desember 2017.

Pekan lalu, ujar dia, hal yang sama terjadi pada seekor rusa betina. Pencernaan rusa tersebut juga banyak ditemukan benda asing.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tapin, Wagimin, menuturkan rusa yang mati itu ditemukan penjaga yang sehari-hari merawat mereka. Rusa-rusa itu baru tiga bulan menempati kandang di hutan kota Rantau.

Menurut Wagimin, tiga hari terakhir, rusa jantan tersebut dilaporkan tidak mau makan. Pada Minggu, 3 Desember 2017, ia bersama dokter hewan sempat memantau langsung kondisi mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sudah kami berikan penanganan pengobatan dengan memberikan vitamin kepada rusa tersebut," ucapnya.

Wagimin menyayangkan masyarakat yang membuang sampah sembarangan atau memberi makan rusa dengan benda asing itu. "Bupati ingin rusa tersebut menjadi hiburan bagi masyarakat. Namun kesadaran masyarakat ternyata masih kurang dalam menjaga dan merawat lingkungan."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ANTARA

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus