Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejak awal Bimbim optimistis grup band Slank akan menjadi grup band besar di Indonesia. Hal itu selalu ia tanamkan ke dirinya setiap kali bercermin. Tekadnya terbukti dengan eksistensi Slank di industri musik, yang akan genap 35 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Gue orangnya pede dan selalu meyakinkan diri di cermin. Memang gue bikin band mau ngetop dan terkenal di dunia. Untung alam menjawab," kata Bimbim di Kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa, 16 Oktober 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bimbim mengatakan, terbentuknya Slank tak lepas kebiasaan nongkrong di Cikini bersama teman-temannya yang suka dengan band Rolling Stones. Lalu mereka pun membentuk band untuk meng-cover lagu-lagu Rolling Stones.Slank dalam peluncuran Slanked di FX Jakarta, 23 Mei 2018 (TEMPO / Anastasia Davies)
"Dari 81 sampai 83. Bubarin juga karena boring nggak bisa bikin lagu sendiri. Makanya bentuk slank untuk bikin lagu sendiri. Jaman itu susah, kalau enggak bawain lagu Barat enggak ada yang manggil," paparnya.
Baca: Alasan Slank Jarang Patok Harga Tiket Mahal
Bimbim masih ingat betul saat debut album Slank diluncurkan. Kala itu karya Amy Search meledak di pasaran. "Promonya kita aduin. Dengan sesumbar ke wartawan ingin saingi Search. Tapi itu jadi ada against antara Indonesia dan Malaysia," kenang Bimbim.
TABLOIDBINTANG.COM