Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

5 Kuliner Ikonik Kabupaten Banyuwangi yang Wajib Dicoba Jika Berkunjung ke Ujung Timur Jawa Ini

Sego tempong atau nasi tempong adalah sajian khas Kabupaten Banyuwangi yang terkenal dengan sensasi pedasnya.

21 Desember 2024 | 06.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kabupaten Banyuwangi terletak di ujung timur Pulau Jawa. Wilayah ini, termasuk Kota Banyuwangi, tidak hanya terkenal dengan pesona alamnya seperti Kawah Ijen, Taman Nasional Alas Purwo, dan Hutan De Djawatan, tetapi juga dengan kelezatan kuliner tradisionalnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagi para pecinta makanan, kota yang kerap dijuluki Bumi Blambangan ini menawarkan berbagai hidangan khas yang siap memanjakan lidah. Dilansir dari berbagai sumber, berikut lima kuliner ikonik Banyuwangi yang wajib Anda coba.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Sego Tempong

Sego tempong atau nasi tempong adalah sajian khas Banyuwangi yang terkenal dengan sensasi pedasnya. Dilansir dari laman Indonesia Travel, nama ‘tempong’ sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti ‘tampar’, menggambarkan rasa pedas dari sambalnya yang seolah-olah menampar lidah. Seporsi sego tempong berisi nasi putih, sayuran rebus seperti bayam dan kubis, tahu, tempe, ikan asin, serta sambal mentah super pedas.

Hidangan ini mudah ditemukan di berbagai warung makan di Banyuwangi. Rasanya yang khas dan menggugah selera menjadikannya menu favorit warga lokal maupun wisatawan.

2. Ayam Kesrut

Ayam kesrut adalah masakan tradisional khas Suku Osing, penduduk asli Banyuwangi. Hidangan ini berupa sup ayam berkuah bening dengan cita rasa pedas dan segar. Bumbu utama ayam kesrut terdiri dari cabai, belimbing wuluh, kecombrang, serta bawang merah dan bawang putih.

Rasa pedas dan asamnya yang khas menjadikan ayam kesrut pilihan tepat untuk dinikmati bersama nasi hangat, terutama di cuaca dingin. Hidangan ini tidak hanya menggoda selera, tetapi juga menawarkan pengalaman rasa yang unik.

3. Bagiak

Setelah menikmati makanan berat, bagiak menjadi pilihan camilan yang tepat. Dikutip dari laman Indonesia Kaya, kue tradisional berbahan dasar tepung sagu ini memiliki tekstur renyah di luar dan lembut di dalam. Bagiak tersedia dalam berbagai varian rasa, seperti susu, kacang, jahe, dan kayu manis.

Kue ini dipercaya pertama kali dibuat oleh para nelayan Banyuwangi sebagai bekal saat melaut karena daya tahannya yang lama. Kini, bagiak tidak hanya menjadi camilan favorit tetapi juga sering dijadikan oleh-oleh khas Banyuwangi. Harga kue ini berkisar Rp20.000 hingga Rp25.000 per bungkus.

4. Petulo

Dikutip dari Cookpad, Petulo adalah jajanan manis khas Banyuwangi yang terbuat dari campuran tepung beras dan tepung tapioka. Kudapan ini sekilas mirip dengan putu mayang, tetapi petulo memiliki tekstur yang lebih legit dan bentuknya lebih keriting. Hidangan ini biasanya disajikan dengan kuah santan manis yang dicampur gula merah cair atau juruh.

Petulo juga sering disantap bersama surabi atau ketan, menjadikannya kudapan sempurna untuk menemani sore Anda dengan secangkir teh hangat.

5. Tahu Walik

Tahu walik, sesuai namanya, dibuat dengan cara membalik tahu kulit sehingga bagian dalamnya berada di luar. Tahu ini kemudian diisi adonan daging ayam sebelum digoreng hingga renyah. Masyarakat Kabupaten Banyuwangi dan sekitarnya biasanya menikmati tahu walik dengan saus sambal, petis, atau cabai rawit.

Selain lezat, tahu walik juga cocok dijadikan oleh-oleh karena teksturnya yang tetap renyah meskipun sudah dingin.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus