Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Sarawak - Sebanyak 68 musisi internasiononal dari 14 negara di enam benua ikut meramaikan Rainforest World Music Festival (RWMF) 2024 di Sarawak, Malaysia, pada 28-30 Juni. RWMF 2024 yang diselenggarakan oleh Dewan Pariwisata Sarawak (STB) pada tahun ini mengambil tema Evolusi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dengan Evolusi RWMF, kami mengubah festival ini menjadi platform dinamis yang mendukung praktik berkelanjutan dalam pariwisata dan konservasi, membuka jalan bagi festival ini untuk 25 tahun ke depan," ujar CEO Dewan Pariwisata Sarawak, Sharzede Datu Haji Salleh Askor, Sabtu, 29 Juni 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sharzede mengatakan, keberlanjutan, pariwisata yang bertanggung jawab, dan pertukaran budaya berpadu dalam harmoni yang sempurna sehingga menciptakan platform bagi para pemimpin opini utama, aktivis lingkungan hidup, dan pembuat perubahan bagi kaum muda dunia.
"Festival ini merangkul evolusi ekspresi musik, kesatuan yang ditemukan dalam keberagaman, menghormati kearifan tradisi adat, dan menumbuhkan harmoni yang melampaui batas," ujarnya.
Musisi Indonesia di Rainforest World Music Festival
Musisi dari Indonesia juga ikut serta dalam Rainforest World Music Festival yang memasuki tahun ke 27 tersebut, yaitu Rizal Hadi dan Folk, Rhythm Rebels, Selonding Bali Aga dan Krakatau Ethno. Mereka tampil secara bergiliran selama tiga hari pagelaran musik tersebut.
Selain itu, musisi internasional lainnya Alright Mela Meetstoo (Pakistan/Prancis), Bourbon Lassi (Australia/Malaysia), Imarhan (Aljazair/Prancis), Nini (Taiwan/AS)dan Tribal Tide (Singapura). Peserta RWMF 2024 juga dihibur oleh artis Malaysia lainnya seperti The Borneo Collective (Malaysia Timur), Adrian G (Malaysia Barat), Alena Murang (Malaysia Timur), Nisa Addina (Malaysia Timur), Salammusik (Malaysia Barat), The Color of Sound Malaysia (Malaysia Barat), Tuni Sundatang (Malaysia Timur) dan Zarul @OurBodySound (Malaysia Barat).
Di antara artis-artis utama festival ini adalah pemenang penghargaan Grammy dan Golden Globe, Kitaro, seorang artis rekaman Jepang yang terkenal dengan musik instrumental elektroniknya yang inovatif hadir di Rainforest World Music Festival untuk pertama kalinya. Kitaro memenangkan Grammy-nya pada tahun 2001 di Grammy Awards ke-43 untuk Album Terbaik dalam kategori New Age.
Mewakili Malaysia Timur ada Belle Sisoski dari Sarawak, yang terkenal karena menggunakan platform kreatifnya untuk meningkatkan kesadaran tentang hak-hak masyarakat adat, konservasi lingkungan dan musik di Sarawak.
Menyajikan Musik Tradisional
Rainforest World Music Festival adalah sebuah acara musik yang diadakan setiap tahun di Sarawak, Malaysia. Acara ini terkenal karena menyajikan beragam genre musik tradisional dari seluruh dunia, dengan fokus pada keanekaragaman budaya dan alam.
RWMF menampilkan berbagai grup musik dari seluruh dunia, yang memainkan musik tradisional mereka sendiri. Setiap grup biasanya memiliki waktu untuk tampil di berbagai panggung yang tersebar di area festival. Selain itu, ada juga workshop dan sesi pembelajaran yang memungkinkan pengunjung untuk belajar lebih dalam tentang musik dan budaya yang dipresentasikan.
Selain konser utama, ada berbagai kegiatan tambahan seperti pertunjukan tari tradisional, pameran budaya, dan penjualan kerajinan tangan lokal. Ini semua dirancang untuk memberikan pengalaman budaya yang mendalam kepada pengunjung.
Rainforest World Music Festival juga dikenal karena komitmennya terhadap keberlanjutan dan pelestarian lingkungan. Acara ini mempromosikan prinsip-prinsip ramah lingkungan, seperti pengurangan limbah plastik dan penggunaan energi terbarukan.