Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu ciri khas yang paling terkenal dari budaya Betawi adalah keseniannya. Sebagai salah satu suku asli Jakarta, suku Betawi memiliki banyak sekali kesenian mulai dari seni sastra, seni musik, seni tari, hingga seni teater. Bahkan kesenian khas Betawi termasuk dalam aset budaya Indonesia yang harus dilestarikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kesenian khas Betawi banyak dipengaruhi oleh campuran budaya lain seperti budaya Melayu, Tionghoa, Arab, dan berbagai budaya lokal lainnya. Berikut adalah beberapa kesenian khas Betawi yang paling terkenal dan masih dilestarikan hingga saat ini.
Kesenian Khas Betawi
1. Tari Topeng Betawi
Salah satu jenis kesenian tradisional Betawi adalah Tari Topeng. Tarian ini digunakan sebagai pembuka dalam pementasan lakon topeng Betawi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nama tari ini diambil karena para penarinya mengenakan topeng. Tari ini pertama kali tercatat berkembang pada tahun 1872, dimulai sebagai permainan populer yang dikenal dengan nama Klain Maskerspel.
Saat ini, Tari Topeng Betawi dipentaskan secara khusus dalam sebuah pagelaran dan memiliki pola gerak tertentu yang dapat dikembangkan melalui variasi dan improvisasi oleh para penarinya.
2. Tari Cokek
Tari Cokek berkembang sejak abad ke-19 dan digunakan untuk menyambut tamu-tamu dari kalangan Tionghoa yang berkunjung. Tarian ini biasanya diiringi oleh musik dari orkes gambang kromong.
Penari dalam tarian ini disebut "Wayang Cokek" karena tari cokek dimulai dengan tarian pembuka yang disebut "wawayangan".
Saat ini, tari cokek diminati oleh berbagai kalangan dan sering dipertunjukkan untuk memeriahkan berbagai acara besar.
3. Rebana Biang
Rebana Biang adalah salah satu kesenian khas Betawi berupa sebuah rebana dengan ukuran yang besar. Ciri khas Rebana Biang adalah jumlahnya yang hanya tiga rebana saja. Tiga buah rebana tersebut masing-masing memiliki nama.
Untuk Rebana kecil berdiameter 30 cm dinamakan gendung. Kemudian rebana berukuran 60 cm dinamai kotek dan rebana dengan diameter 90 cm dinamakan biang.
Konon, pertunjukan Rebana Biang merupakan kesenian ritual yang diajarkan setelah pengajian. Seiring bergesernya zaman, kesenian ini memadukan unsur musik lain seperti terompet, rebab, tehyan dan biola.
4. Ondel-Ondel
Ondel-ondel adalah ikon kesenian Betawi yang paling terkenal. Ondel-ondel merupakan boneka raksasa yang terbuat dari anyaman bambu dan dihias dengan kain serta aksesoris yang mencolok.
Boneka ini biasanya memiliki tinggi sekitar 2,5 hingga 3 meter. Ondel-ondel yang menggambarkan laki-laki mukanya bercat merah, yang menggambarkan perempuan bermuka putih atau kuning.
Ondel-ondel dipakai dalam berbagai acara, seperti pesta rakyat, arak-arakan, dan perayaan hari besar. Biasanya pertunjukan ondel-ondel juga diiringi oleh musik tradisional, seperti tanjidor dan gambang kromong.
5. Tanjidor
Tanjidor adalah jenis kesenian musik khas Betawi yang menggunakan alat musik barat terutama alat musik tiup. Nama tanjidor berasal dari kata tandji yang artinya menabuh. Karena yang ditabuh adalah tambur yang berbunyi dor dor dor, maka digabunglah menjadi tanjidor.
Konon, seni ini berasal dari Belanda dan masuk ke tanah Betawi di masa VOC. Musik tanjidor biasanya dimainkan dalam acara-acara besar, seperti pernikahan, khitanan, dan perayaan hari besar lainnya.
6. Gambang Kromong
Gambang kromong merupakan musik tradisional dari daerah Betawi yang menggabungkan unsur-unsur musik Tionghoa dan Betawi. Alat musik utama dalam gambang kromong adalah gambang (xylophone kayu) dan kromong (gong kecil).
Selain itu, orkestra ini juga menggunakan alat musik lain seperti tehyan (sejenis biola), kongahyan, dan sukong.
Gambang kromong biasanya dimainkan dalam acara-acara hiburan, seperti pesta pernikahan dan festival budaya serta menjadi musik pengiring tari-tarian tradisional Betawi, seperti tari cokek.
7. Lenong Betawi
Lenong Betawi adalah kesenian yang berasal dari rakyat Betawi yang menggabungkan komedi, drama, dan musik. Kesenian ini berkembang sejak awal abad ke-20.
Mengutip laman warisan budaya Kemdikbud, apabila dilihat dari sejarahnya, lenong berasal dari Cina. Konon kata Lenong diambil dari nama seorang pedagang China yang bernama Lien Ong.
Lenong terbagi menjadi dua jenis, yaitu Lenong Denes (drama serius) dan Lenong Preman (komedi). Lenong Denes biasanya mengangkat cerita kerajaan (bangsawan) yang bajunya mewah, perabot mewah.
Sedangkan lenong preman berkisar kehidupan sehari-hari yang mengisahkan jagoan, tuan tanah, drama rumah tangga atau satir sosial.
8. Silat Betawi atau Maen Pukulan
Silat Betawi atau lebih dikenal dengan nama Beksi adalah seni bela diri khas Betawi. Silat Beksi konon diambil dari Bahasa Tionghoa, yaitu Bie Sie. Bie artinya pertahanan dan Sie artinya empat, maknanya pertahanan empat penjuru.
Konon, silat khas Betawi lahir sebagai bentuk perlawan masyarakat Betawi terhadap pemerintahan kolonial. Saat ini, silat Betawi biasanya dipertunjukkan dalam acara-acara adat, seperti khitanan, pernikahan, dan perayaan hari besar. Pertunjukan silat ini sering diiringi oleh musik tradisional, seperti gendang pencak dan rebana.
RIZKI DEWI AYU