Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Boyolali - Tinggal di kaki Gunung Merapi yang bertanah subur menjadi berkah bagi warga Dusun Tretes, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Selain mengandalkan kesuburan tanahnya untuk bercocok tanam, sebagian warga RT 3 dan 4, RW 9, Dusun Tretes, memanfaatkan lahan pertaniannya menjadi agrowisata. Tretes Taman Tani namanya atau dikenal dengan sebutan Triple T.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tretes Taman Sari berjarak sekitar 20 kilometer di barat kota Boyolali. Untuk menuju Tretes Taman Tani, wisatawan bisa lewat jalur Solo - Selo - Boyolali atau SSB, jalan beton mulus penghubung Boyolali dan Magelang yang membelah Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Dari arah timur (Boyolali), gardu masuk ke Tretes Taman Tani berada di sisi utara jalur SSB, tepatnya di simpang tiga depan kantor Balai Desa Selo.
Sebagai salah satu destinasi agrowisata di Boyolali, Tretes Taman Tani memanfaatkan kebun sayur dan kandang sapi perah milik penduduk setempat. Cukup membayar tiket masuk Rp 5.000 per orang dan parkir Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil, wisatawan dapat merasakan pengalaman menjadi petani sekaligus peternak sapi perah.
Sembari menikmati sejuknya udara pegunungan, wisatawan di Tretes Taman Tani dapat berjalan kaki menyusuri pematang berupa jalan setapak berlantai semen di antara rimbunnya kebun sayur dan buah. Berlatar panorama punggung Gunung Merapi di sisi utara, pematang yang dipercantik oleh tanaman bunga berwarna-warni di kanan-kirinya, itu kerap dipilih para calon pengantin untuk berfoto prewedding.
Area berkemah atau camping ground yang berlatar pemandangan Gunung Merapi di Tretes Taman Tani, agrowisata di Dusun Tretes, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali. TEMPO | Dinda Leo Listy
"Banyak spot menarik untuk berfoto di Tretes Taman Tani. Ada bangku-bangku kayu di antara taman bunga, gazebo di tengah kebun, gardu pandang, dan area camping ground berupa dataran berundak dengan latar Gunung Merapi," kata Aloysius Jarot, pemilik Omah Koelon Studio Foto Boyolali kepada Tempo, Rabu, 23 Mei 2019.
Di Tretes Taman Tani yang menggunakan lahan seluas sekitar 1 hektare itu, wisatawan juga bisa memanen sayur dan buah segar dengan harga yang tentu lebih murah dari pasar. Sayurannya meliputi brokoli, loncang (daun bawang), jipan (labu siam), kol, wortel, kentang, cabai, tomat, bawang merah, dan paprika. Adapun tanaman buahnya meliputi tledong (kesemek), jambu biji, dan labu kuning.
Warga Desa Samiran menjual tledung atau buah kesemek, oleh-oleh khas kawasan wisata Kecamatan Selo, Boyolali. Tledung adalah buah endemik di lereng Gunung Merapi dan Merbabu wilayah Kecamatan Selo yang hanya berbuah setahun sekali. TEMPO | Dinda Leo Listy
Kalau harga wortel di pasar Rp 6.500 per kilogram, di Tretes Taman Tani cukup Rp 5.000. Harga kol di pasar Rp 4.000 per kilogram, di sini hanya Rp 3.500. Selain lebih murah, kualitas sayurannya juga lebih baik dan segar karena wisatawan langsung memanen dan memilih sendiri.
Bagi rombongan study tour dari taman kanak-kanak dan sekolah dasar, Tretes Taman Tani juga menyediakan paket wisata edukasi seperti belajar menanam dan memanen sayur, cara memerah susu sapi, dan permainan outbound. "Wisata edukasi itu tidak dipungut biaya lagi. Kalau jumlah rombongannya lebih dari 20 orang, harga tiket masuknya cuma Rp 4.500," kata Khoeroni Nugroho, seorang pengelola Tretes Taman Tani.