Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Air Busan terbakar sesaat sebelum lepas landas di Bandara Internasional Gimhae, Busan, Korea Selatan pada Selasa, 28 Januari 2025. Pesawat itu dijadwalkan menuju Hong Kong. Sebanyak 176 orang, terdiri dari 169 penumpang dan tujuh awak pesawat, dievakuasi melalui perosotan di pintu darurat. Dari kejadian tersebut, tujuh orang mengalami luka ringan dan hampir separuh badan pesawat hangus terbakar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pihak berwenang setempat masih menyelidiki kasus tersebut dan penyebab kebakaran masih belum diketahui secara pasti. Namun, media lokal yang dikutip CBS News melaporkan peristiwa itu dipicu oleh baterai portable atau powerbank milik penumpang meledak di bagasi kabin atas. Ledakan tersebut terjadi dari baris belakang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saat asap memenuhi kabin, seorang penumpang yang duduk di dekat pintu darurat membuka pintu, dan pramugari membuka pintu di seberangnya, sehingga penumpang lain bisa mulai dievakuasi," tutur salah satu penumpang kepada media lokal Yonhap dikutip dari CBS News.
Dugaan Dipicu Powerbank
Kasus powerbank meledak dalam pesawat bukan pertama kali terjadi. Pada 17 September 2024, pesawat EasyJet EZY8261 batal terbang dari Heraklion, Kreta, Yunani menuju London, Inggris, setelah terdengar letupan. Sebanyak 236 penumpang ikut dalam penerbangan tersebut, semuanya panik karena suara letupan dan asap hitam pekat memenuhi kabin pesawat. Selain itu, keributan semakin memanas ketika penumpang mulai berteriak bom.
Semua penumpang dan kru berhasil dievakuasi dan tidak ada korban jiwa dari insiden itu. Petugas menyebutkan powerbank dan rokok elektrik atau vape di tas jinjing penumpang diduga menjadi penyebab ledakan terjadi.
“EasyJet dapat mengonfirmasikan bahwa penerbangan EZY8216 dari Heraklion ke London Gatwick dievakuasi saat naik pesawat sebelum keberangkatan pada 17 September karena kebakaran di tas kabin penumpang,” kata juru bicara EasyJet dilaporkan Travel and Tour World.
Aturan membawa Powerbank dalam Pesawat
Merujuk dari Federal Aviation Administration (FAA), baterai litium yang terdapat dalam powerbank, baterai ponsel, laptop, kamera, dan lainnya dapat mengalami panas berlebihan dalam pesawat. Saat dalam penerbangan, penumpang harus segera memanggil kru pesawat apabila baterai atau perangkat litium kepanasan, mengembang, berasap, atau terbakar.
Baterai litium ion dan metal termasuk powerbank harus disimpan dalam tas jinjing bukan dalam bagasi terdaftar. Alasannya, jika terjadi kebakaran yang ditimbulkan bisa lebih dahulu ditangani oleh kru kabin.
Selain itu, Penumpang diberi izin untuk membawa powerbank maksimal sebesar 100 watt per baterai. Dengan persetujuan dari maskapai, pelancong dapat membawa hingga dua buah powerbank berkekuatan 101-160 watt.
Power Bank Tidak Boleh Digunakan
Untuk mencegah ledakan dan kebakaran, powerbank tidak boleh digunakan saat pesawat sedang mengisi bahan bakar atau parkir. Kemudian, bawa dalam sebuah kantong pelindung khusus untuk mencegah korsleting terjadi. Jangan isi ulang daya powerbank atau menggunakannya untuk mengisi baterai handphone. Untuk saling melindungi sesama penumpang, hal-hal tersebut harus dilakukan agar mengurangi risiko penerbangan.
Di Indonesia, aturan membawa powerbank dalam pesawat terbang diatur dalam Surat Edaran No. 15 tahun 2018 dari Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Surat tersebut menyatakan baterai portable atau baterai litium cadangan tidak boleh terhubung dengan perangkat elektronik lain dan ditempatkan di bagasi kabin bukan di bagasi terdaftar.
Kemudian, powerbank dibatasi berdaya 100 watt atau lebih hingga 160 watt dengan persetujuan maskapai. Apabila lebih dari 160 watt baterai tidak bisa dimasukan dalam pesawat. Saat akan check-in, pelancong harus memberi tahu kepemilikan baterai yang dibawa kepada petugas untuk memastikan keamanannya untuk dimuat dalam pesawat.
NIA NUR FADILLAH | CBS NEWS | TRAVEL AND TOUR WORLD
Pilihan Editor: Perilaku Penumpang yang Bikin Petugas Bandara Curiga