Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua maskapai penerbangan Vietnam, Vietnam Airlines dan Vietjet Air, melarang penggunaan power bank berbahan dasar litium di dalam pesawat. Larangan ini muncul karena meningkatnya kekhawatiran barang itu dapat meledak di udara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banyak maskapai penerbangan di dunia telah melarang penggunaan perangkat tersebut di dalam pesawat dalam beberapa tahun terakhir karena risiko yang ditimbulkannya. Vietnam Airlines dan Vietjet Air itu tidak hanya melarang menggunakan power bank, tetapi juga meminta penumpang mengeluarkannya dari tas jinjing dan meletakkannya di tempat yang mudah terlihat setiap saat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Larangan tersebut muncul setelah sebuah pesawat AirFrance terpaksa kembali ke bandara dua jam setelah penerbangan. Penyebabnya, seorang penumpang kehilangan ponselnya di dalam pesawat yang berisiko menimbulkan ledakan potensial di dalam kabin.
Pesawat yang terbang dari Paris ke Pointe-a-Pitre di Guadeloupe, Karibia, pada hari Jumat pekan lalu terpaksa memutar balik 375 penumpang dan 12 awaknya ke Prancis setelah menempuh sekitar seperempat perjalanan penerbangan. Menurut AirPlusNews, pesawat itu dipaksa berputar balik sebagai tindakan pencegahan keselamatan.
Data dari FlightRadar24 mengungkapkan bahwa pesawat itu berputar balik di lepas pantai barat Prancis sebelum terbang kembali ke bandara Orly di Paris. Setelah mendarat kembali di Paris Orly pada pukul 3.25 sore hari itu, pesawat itu kemudian lepas landas menuju Guadeloupe 20 menit kemudian, tiba pada pukul 7.20 malam waktu setempat malam itu.
AirPlusNews melaporkan bahwa hal itu terjadi sebulan setelah pesawat yang sama dipaksa berputar balik karena seorang penumpang menjatuhkan ponselnya ke ventilasi udara. Hal itu meningkatkan risiko kebakaran. Pesawat yang seharusnya terbang dari Paris ke Fort-de-France, Martinique, itu berbalik arah setelah ponsel penumpang tergelincir melalui ventilasi udara dapur dan berakhir di area yang tidak dapat diakses, menurut AirPlusNews.
"Karena khawatir baterai litium ponsel itu rusak, yang menimbulkan risiko kebakaran, kru memutuskan untuk mengalihkan penerbangan ke Paris sebagai tindakan pencegahan," demikian keterangan AirPlusNews.
Bulan lalu, sebuah power bank meledak di pesawat AirAsia di udara, membuat penumpang panik. Pesawat itu terbang dari Bangkok ke Nakhon Si Thammarat di selatan negara itu. Api terlihat 30 menit kemudian. Kru kabin yang terkejut bergegas ke baris tengah Airbus A320 untuk memadamkan api, sementara penumpang yang gugup menyaksikannya.
Januari tahun ini, pesawat Air Busan terbakar sesaat sebelum lepas landas di Bandara Internasional Gimhae, Busan, Korea Selatan. Pesawat itu dijadwalkan menuju Hong Kong. Sebanyak 176 orang, terdiri dari 169 penumpang dan tujuh awak pesawat, dievakuasi melalui perosotan di pintu darurat. Media lokal yang dikutip CBS News melaporkan peristiwa itu dipicu oleh baterai portable atau powerbank milik penumpang meledak di bagasi kabin atas. Ledakan tersebut terjadi dari baris belakang.
Sebelum Vietnam Airlines dan Vietjet Air, maskapai penerbangan Air Busan, Eva Air, Singapore Airlines, Scoot, AirAsia, AirAsia dan Thai Airways juga melarang penggunaan power bank dalam kapasitas tertentu selama di pesawat.
DAILY MAIL | CBS NEWS