Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Alasan Tak Perlu Panik saat Cuaca Buruk Menerjang Selama di Kapal Pesiar

Kapal pesiar dilengkapi dengan alat pemantau cuaca di seluruh dunia,

22 Februari 2025 | 16.00 WIB

Ilustrasi kapal pesiar. Unsplash.com/Lisa Davidson
Perbesar
Ilustrasi kapal pesiar. Unsplash.com/Lisa Davidson

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu hal yang ditakuti wisatawan, khususnya saat wisata kapal pesiar, adalah cuaca buruk. Rencana perjalanan dapat terganggu jika terjadi kondisi cuaca buruk. Belum lagi pemikiran terjebak di tengah laut saat badai datang sangat mengkhawatirkan dan menimbulkan kecemasan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kalau berencana liburan dengan kapal pesiar, tidak perlu panik jika terjadi cuaca buruk, badai atau angin topan. Kapal pesiar dilengkapi dengan alat pemantau cuaca di seluruh dunia, dengan begitu para awak kapal dapat dengan cepat merencanakan dan mempersiapkan diri jika terjadi badai. Termasuk berlayar menjauh ke tempat yang cuacanya lebih baik, sehingga perjalanan akan terhindar dari badai.

Destinasi paling sering terjadi badai

Salah satu tujuan pelayaran utama yang populer adalah Karibia. Wisatawan wajib mengetahui bahwa musim badai di kawasan ini berlangsung dari tanggal 1 Juni hingga tanggal 30 November, dengan puncaknya terjadi antara pertengahan Agustus dan awal November. Karibia timur cenderung mengalami lebih banyak badai menjelang awal musim puncak, sedangkan musim puncak berlangsung sepanjang periode di kepulauan Karibia barat. Jadi kalau wisata kapal pesiar di kawasan itu selama periode tersebut kemungkinan akan terganggu cuaca buruk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Celebrity Cruises operator kapal pesiar menjelaskan hanya sebagian kecil pelayaran yang benar-benar terdampak oleh badai topan, meskipun mungkin menghadapi ombak yang sangat besar. Namun, kapal pesiar memiliki stabilisator untuk membantu membuat pelayaran semulus mungkin. Biasanya, masih aman bagi kapal pesiar untuk meninggalkan pelabuhan asal saat badai terjadi di Karibia, selama badai tersebut tidak berdampak pada pelabuhan keberangkatan.

Tapi kalau pelabuhan asal terdampak, keberangkatan pelayaran mungkin hanya tertunda satu atau dua hari. Dengan perlengkapan cuaca yang canggih di kapal, termasuk peta cuaca dan citra satelit hingga model badai buatan komputer dari Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA), kapten dan awak kapal selalu mengetahui arah datangnya badai dan memiliki pengalaman serta sarana untuk menghindari jalurnya.

Peralatan cuaca yang canggih

Sementara Royal Caribbean menyatakan penumpang yang akan berlibur dengan kapal pesiar tidak perlu khawatir tentang ramalan cuaca. Ini karena kapal pesiar dapat dengan mudah bepergian dari satu tempat ke tempat lain, sehingga terhindar dari cuaca buruk.

Menurut James Van Fleet, kepala ahli meteorologi Royal Caribbean, selama ini perairan terbuka dianggap tempat paling berbahaya saat cuaca buruk. Padahal sebaliknya, kalau di daratan lebih sedikit pilihan, rumah menjadi target potensial yang tidak dapat dipindahkan.

Dengan ahli meteorologi khusus dan tim di atas kapal dapat mengamati pola cuaca dan mengambil keputusan dengan cepat tentang kemungkinan perubahan rute. "Karena kami dapat mengetahui perkembangan cuaca dan segera mengomunikasikannya kepada kru dan tamu kami," katanya seperti dilansir dari Express. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus