Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Album: Pearl JamArtis: Pearl JamProduksi: J Records-Sony BMG
Setelah sekitar empat tahun tak merilis album, Pearl Jam hadir dengan kesegaran baru. Bertajuk Pearl Jam, album studio ke-8 grup rock Amerika itu menawarkan sesuatu yang lebih segar, lebih berkarakter. Di tengah arus band yang gegap-gempita mengusung aliran, umum menyebutnya, modern rock dan alternative rock, Pearl Jam hadir dengan rock 'n roll yang kental dan sentuhan balada di album ini.
Berisi 13 lagu, album itu dibuka dengan Life Wasted. Musik mengalir dalam tempo cepat dengan nuansa rock 'n roll. Karakter rock 'n roll terasa begitu pekat saat lagu Big Wave dan World Wide Suicide mengalir. Raungan permainan gitar Stone Gossard menyentak. Meski melengking keras, lirik yang dilantunkan Eddi Vadder juga tetap terjaga rapi. Sementara irama bernuansa balada terasa dalam lagu Gone yang mengalir dalam tempo sedang.
Yang jelas, beberapa lagu di album ini langsung merajai sejumlah tangga lagu rock di Amerika dan Eropa. World Wide Suicide, misalnya, sempat bertengger di puncak Billboard Modern Rock dan Billboard Mainstream Rock.
Gado-gado Rolling Stones
Judul: Paint It Black
Artis: KompilasiProduksi: EMI Indonesia
Legenda rock 'n roll, Rolling Stones, masih bernapas panjang. Juga mempunyai stamina yang tetap terjaga baik. Meski telah malang-melintang lebih dari empat dekade, grup yang dibidani Mick Jagger-Keith Richards itu masih tetap produktif hingga kini. Kelompok asal Inggris itu juga masih getol menggelar konser di berbagai negara.
Kehebatan itu kemudian menginspirasi banyak penyanyi lain. Dan album Paint It Black menjadi wadah inspirasi sejumlah penyanyi itu. Berisi 19 lagu karya Jagger dan Richards, album ini menampilkan para penyanyi yang pernah membawakan cover version lagu-lagu Rolling Stones.
Dalam album ini Rolling Stones hadir dengan berbagai jenis aliran musik, dari R&B, soul, pop, hingga country. Penyanyi soul Aretha Franklin, misalnya, membawakan Jumpin' Jack Flash. Sementara nuansa country terdengar renyah ketika penyanyi Linda Ronstadt melantunkan cover version dari Tumbling Dice.
Lalu David Bowie menyanyikan Let's Spend The Night Together, yang menjadi lagu pembuka album ini. Penyanyi yang lebih masyhur di jalur pop, Rod Stewart, melantunkan Street Fighting Man. Dan masih banyak penyanyi pop lainnya yang hadir di album gado-gado ini. Di antaranya Tina Turner, Miranda Lee Richards, dan The Flying Pickets.
Lagu Nasional Versi Cokelat
Judul : Untukmu Indonesiaku
Artis : CokelatProduksi : Sony BMG Indonesia
Ada yang menarik ditawarkan grup musik Cokelat dalam menyambut peringatan kemerdekaan RI ke-61. Kelompok yang dimotori Kikan itu merilis album lagu nasional bertajuk Untukmu Indonesiaku. Berisi sepuluh lagu, album ini menampilkan lagu nasional-seperti Satu Nusa Satu Bangsa, Syukur, Halo-halo Bandung, dan Bangun Pemudi-Pemuda-dalam racikan pop yang renyah.
Dari sepuluh lagu, hanya dua lagu yang merupakan karya Cokelat: Cinta Damai dan Ikrar Kami. Satu-satunya karya penting yang tak diangkat Cokelat dengan aransemen baru adalah Indonesia Raya. Dalam keterangan persnya, dikatakan bahwa mereka mendapat surat edaran dari Sekretaris Negara yang melarang mendaur ulang dan mengkomersialkan lagu kebangsaan ciptaan W.R. Supratman itu.
Memang, Cokelat bukan yang pertama kali mendaur ulang lagu-lagu nasional itu. Pada 1998, Addie M.S. bersama Victorian Philharmonic Orchestra pernah meraciknya dalam album Simfoni Negeriku. Tapi Cokelatlah kelompok musik pertama yang membawakannya dalam ramuan pop.
Nurdin Kalim
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo