Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Komunitas Pecinta Dunia Astronomi Jogja Astro Club mengajak warga Yogyakarta nonton bareng atau nobar fenomena gerhana bulan yang jatuh pada Rabu malam, 31 Januari 2018. Lokasi nonton bareng fenomena langka yang juga disebut super blue bloodmoon, ini di Alun-alun Utara Yogyakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami menyiapkan lima teleskop di Alun-alun Utara. Ini fenomena gerhana bulan yang hanya terjadi 150 tahun sekali," kata Pendiri Jogja Astro Club (JAC) Mutoha Arkanuddin di Yogyakarta, Senin, 29 Januari 2018.
Baca: Mungkinkah Alien Penyebab Gerhana Bulan 2018
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mutoha menjelaskan fenomena super blue bloodmoon merupakan fenomena langka di mana gerhana bulan terjadi saat bulan purnama, dan bulan pada posisi terdekat dengan bumi. Dengan demikian, pada Rabu malam bulan akan tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya.Sejumlah wisatawan menyaksikan detik-detik gerhana bulan parsial dari Tio Pio park di Madrid, 7 Agustus 2017. AP
"Jadi ada tiga fenomena pada bulan yang terjadi bersamaan dalam satu malam, tentu momen itu sayang untuk dilewatkan," kata Motoha. Menurut Mutoha, acara nonton bareng di Alun-Alun Utara akan digelar dengan menggandeng Taman Pintar Yogyakarta, serta Masjid Gedhe Kauman.
Empat teleskop disediakan supaya masyarakat bisa meneropong gerhana langsung secara bergantian. Sedengkan satu teleskop lainnya disambungkan ke layar monitor sehingga masyarakat cukup menyaksikan penampakan gerhana hanya melalui layar.
Baca: Gerhana Bulan Super Besar, BMKG: Jangan Kaitkan Mistik dan Klenik
Pengamatan gerhana bulan itu, Mutoha menambahkan, dimulai pukul 17.45 WIB hingga gerhana berakhir pukul 20.57 WIB. Selain di Alun-alun Utara, acara nonton bareng gerhana juga akan digelar komunitas ini di tiga titik lainnya, yakni di Desa Ngloro, Saptosari, Gunung Kidul, di Alun-alun Magelang, serta di Markas JAC di Jalan Gejayan, Yogyakarta.Foto kolase gerhana bulan sebagian di Indramayu, Jawa Barat, 8 Agustus 2017. Fenomena Gerhana Bulan Sebagian (GBS) yang terjadi selama 5 jam 52 detik tersebut, 20 persen permukaan bulan berada dalam bayang-bayang bumi dan terjadi pada pukul 00.22 WIB hingga puncaknya pada pukul 01.20 WIB. ANTARA/Dedhez Anggara
Selain mengajak masyarakat ikut pengamatan langsung, menurut Mutoha, acara nonton bareng bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat seputar fenomena astronomi tersebut. Dalam kesempatan itu, JAC juga akan mengajak masyarakat yang beragama Islam untuk salat khusuf atau salat gerhana bulan di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta.
"Misi kami adalah ingin memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai fenomena astronomi sekaligus menepis mitos-mitos yang biasa melekat saat gerhana bulan terjadi. Mitos seperti bulan dimakan Betara Kala, atau berkaitan dengan kematian seseorang itu semua tidak ada."
Acara ini diperkirakan bakal menyedot perhatian publik dan bisa menjadi sarana piknik. Selain warga Yogyakarta, warga dari berbagai daerah akan hadir di Alun-alun Utara Yogyakarta untuk nobar gerhana bulan.