Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Berkunjung ke Museumku Gerabah, Wapres Ma'ruf Amin Kagumi Kerajinan Kasongan

MuseumKu Gerabah Timbul Raharjo diharapkan bisa menjadi tempat studi bagi pelajar dari berbagai daerah.

9 Agustus 2024 | 15.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wapres Maruf Amin saat mengunjungi Museumku Gerabah di Kasongan, Bantul. Yogyakarta Rabu (7/8). Dok. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyambangi MuseumKu Gerabah Timbul Raharjo di Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Rabu 7 Agustus 2024. Ini kali pertama Ma’ruf Amin menyambangi museum yang dirikan almarhum seniman kriya kenamaan Yogyakarta yang juga mantan Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Timbul Raharjo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Timbul Raharjo wafat pada 5 September 2023. Museumnya baru diresmikan untuk umum dua bulan setelah itu, November 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam lawatan itu, Ma’ruf Amin menyatakan kekagumannya soal keberadaan MuseumKu Gerabah. Alasannya, koleksi yang dipamerkan di museum yang berjarak hanya 15 menit dari pusat Kota Yogyakarta itu, proses produksinya melibatkan semua warga kampung itu. Mereka bersama sama membentuk gerabah sampai menjadi keramik dan karya seni nan cantik.

“Ternyata ini hasilnya sudah diekspor ke Eropa, ke Amerika. Ini luar biasa,” kata Ma’ruf Amin.

Tanah liat dari daerah lain

Kerajinan gerabah berbahan dasar tanah liat. Melihat begitu banyaknya produksi gerabah, yang dibuat dalam waktu yang sudah cukup lama, memimbulkan pertanyaan bagi Ma’ruf Amin tentang ketersediaan tanah liat di daerah tersebut, masihkah cukup untuk memenuhi kegiatan proses produksi?

Ternyata baru diketahui, tanah liat yang ada di Bantul sudah tidak mencukupi untuk produksi gerabah di Kasongan. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, perlu mendatangkannya dari tempat atau daerah lain, seperti dari Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Ada pula yang dipasok dari luar wilayah Yogyakarta, seperti Magelang dan Kebumen di Jawa Tengah.

Regenerasi kerajinan gerabah Kasongan

Melihat betapa banyaknya variasi bentuk dari kerajinan gerabah tersebut, Wapres Ma’ruf Amin berharap industri itu terus hidup. Menurutnya, harus ada regenerasi di Kasongan, melalui edukasi.

"Saya berharap MuseumKu Gerabah Timbul Raharjo ini juga bisa menjadi tempat studi bagi pelajar dari berbagai daerah, khususnya bagi daerah-daerah yang ingin mengembangkan usaha dibidang kerajinan gerabah," kata dia.

Tak sampai di situ. Ma’ruf Amin mengaku kagum lantaran Kasongan juga tak hanya mengolah kerajinan gerabah, namun juga telah merambah ke kerajinan berbahan alumunium.

"Sentra kerajinan di sini ternyata produksi kerajinannya tidak dilakukan satu-dua orang saja, tapi melibatkan seluruh warga kampung di sini," kata dia.

Ma’ruf Amin pun berharap eksistensi dan produktivitas Kasongan sebagai Kampung Gerabah di Yogyakarta bisa terus terjaga, apa pun tantangannya ke depan.

"Inovasi harus tetap dikembangkan, tapi tak kalah penting kolaborasi bersama seniman juga harus dijaga," kata dia.

Menurutnya, dari para seniman mampu memberi inspirasi khususnya teknik-teknik tempel, putar dan pilin dalam gerabah. Sebelum produksi, perajin juga didorong berkonsultasi untuk mencari masukan. "Untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan pasar saat ini, pengrajin harus jeli melihat pangsa pasar, seperti apa model yang digemari konsumen, termasuk yang sedang mode," kata dia.

Mila Novita

Mila Novita

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus