Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada 7 Mei 2024 lalu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menghadiri acara peresmian pembuatan replika Istana Majapahit yang berada di kawasan Cipayung, Jakarta Timur. Dikutip dari Radio Republik Indonesia, replika tersebut merepresentatifkan bangunan Istana Majapahit tahun 1292 - 1526 Masehi skala kecil dengan dilengkapi sejumlah fasilitas layaknya Kraton Majapahit. Kerajaan Majapahit memang termasuk ke dalam kerajaan terbesar senusantara yang pernah berjaya di masa kepemimpinan Hayam Wuruk dan mahapatih Gajah Mada.
Dilansir dari direktorimajapahit.id, dalam mencapai masa kejayaannya kerajaan yang nama filosofisnya berasal dari buah pala ini terbagi menjadi 3 fase. Pertama, masa pendirian pada tahun 1293 - 1309 Masehi yang mendirikan adalah Raden Wijaya setelah menggulingkan Jayakatwang dan tentara Mongol. Kedua, masa pertumbuhan tahun 1309 - 1350 Masehi, sosok Gajah Mada diangkat menjadi mahapatih yang sangat berperan dalam pertumbuhan kerajaan ini. Ketiga, masa keemasan 1350 - 1389 Masehi di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk.
Kerajaan Majapahit berhasil melakukan perdagangan dan politik secara meluas dan mempersatukan nusantara melalui Sumpah Palapa yang diikrarkan oleh Gajah Mada. Adanya konflik yang menimpa Hayam Wuruk dan Gajah Mada membuat hubungan keduanya kian berjarak dan Majapahit di ambang keruntuhan. Kerajaan Majapahit meninggalkan sejumlah jejak artefak dapat dilihat melalui museum, dikutip dari Museum Gubug Wayang berikut beberapa artefak peninggalan kerajaan Majapahit:
1. Gunungan Terakota
Artefak ini ditemukan di Trowulan, Mojokerto sudah dalam kondisi hancur karena faktor alam, setelah ditelaah Gunungan Terakota Mojopahit dibuat pada abad ke-14 sebagai hiasan rumah atau bangunan. Artefak ini menggambarkan rangkuman kegiatan masyarakat zaman kerajaan serta tingkatan ekonomi dan tatanan hidup bermasyarakat.
2. Figurin Gerabah
Artefak yang berasal dari bahan tanah liat ini dibuat saat Kerajaan Mahapahit di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk sekitar tahun 1350 sampai 1389 Masehi. Penemuan gerabah ini masih berada di Trowulan, Mojokerto yang terkubur pada kedalaman 3 hingga 4 meter selama ratusan tahun lamanya. Figurin gerabah ditemukan dalam kondisi berkelompok yakni figurin laki, figurin perempuan, figurin anak-anak, figurin bentuk ekspresi, dan figurin rumah tradisional dan punden.
3. Celengan Terakota
Di abad ke-14 Kerajaan Majapahit juga sudah menciptakan tempat untuk menyimpan uang tertua atau dikenal dengan celengan. Benda ini terbuat dari tanah liat yang dibentuk menyerupai hewan ataupun manusia. Temuan ini di Trowulan Mojokerto sudah dalam kondisi rusak akibat alam, sehingga bentuknya kepingan yang disatukan untuk diabadikan dalam museum dan terlihat jelas bentuk aslinya.
4. Umpak Rumah
Ditemukan di sekitar kawasan pemukiman penduduk Majapahit dan digunakan pada abad ke-13 dengan bahan yang tersusun atas batuan andesit ataupun batu kali sehingga kokoh dan tahan lama. Fungsi umpak yakni landasan rumah kayu dan candi agar berdiri kokoh, adanya ukiran di umpak sebagai pembeda antara daerah pusat kerajaan dengan daerah di luar pusat kerajaan tersebut.
5. Prasasti Canggal dan Trowulan
Prasasti Canggal ditemukan di Desa Canggal Jawa Timur, dinobatkan sebagai prasasti tertua yang berangka tahun 732 M dengan tulisan Jawa kuno. Prasasti Canggal mengisahkan pendirian kerajaan Mataram Kuno oleh Rakai Pikatan yang menjadi cikal bakal berdirinya Majapahit. Sedangkan prasasti Trowulan ditemukan di Trowulan, Mojokerto berisi mengenai kehidupan sosial, ekonomi, dan politik Kerajaan Majapahit.
6. Koin
Mata uang di masa Kerajaan Majapahit berfungsi sebagai alat pembayaran berbentuk koin berbahan tembaga dan perak. Koin ini selain digunakan dalam kegiatan jual beli juga digunakan untuk membayar pajak. Koin tersebut dikenal sebagai uang gobog dengan ciri khas bagian tengah koin memiliki lubang berbentuk kotak dan di sisinya terdapad ukiran tertentu.
Pilihan Editor: Bamsoet Apresiasi Peresmian Keraton Majapahit Jakarta
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini