Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Bicara Relasi Kuasa, Ernest Prakasa Malu Pernah Buat 3 Film Seksis

Ernest Prakasa mengungkapkan pemikirannya tentang karya-karyanya terdahulu

20 Mei 2024 | 15.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ernest Prakasa mengungkapkan pemikirannya tentang karya-karyanya terdahulu. Tak sedikit film-filmnya yang dianggap baik namun mendapat kritik dari penonton. Dia mengingat pernah membuat film yang berisi jokes atau candaan seksis dan menjadikan perempuan sebagai objek utama. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam unggahan di Instagram-nya, sutradara dan produser film itu menyebutkan tiga film yang dimaksud. Pertama film Ngenest yang dirilis 2015, diperankan oleh Lala Karmela, Amel Carla, Olga Lidya. Lalu ada Cek Tokoh Sebelah yang dirilis pada 2016 yang diperankan oleh Adinia Wirasti, Gisella Anastasia dan Arafah Rianti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketiga film Susah Sinyal yang dirilis pada tahun 2017 yang diperankan oleh Adinia Wirasti, Aurora Ribero, Gisella Anastasia, Aci Resti, Andien Aisyah, hingga Asri Welas.

Jokes seksis 

"Sedikit flashback. Tiga film pertama yang saya tulis dan sutradarai, semuanya masih memuat jokes yang seksis dan mengobjektivitasi perempuan. Saya malu mengingatnya," tulis Ernest dalam unggahannya di Instagram yang dikutip Tempo pada Senin, 20 Mei 2024.

Menurut Ernest pemahaman tentang relasi kuasa antara laki-laki dan perempuan juga terus berkembang. Dia pun banyak mempelajahari hal tersebut. Ditambah kritik di media sosial yang mengingatkannya, dia pun berusaha memperbaiki diri.

"Film akan menjadi cerminan pola pikir para intelektual di balik layarnya. Film, terutama di dalam heningnya ruang bioskop, adalah dialog intim antara pembuat dan penontonnya," tulisnya jebolan Stand Up Comedy Indonesia 2011.

Filmaker yang baik

Ernest mengatakan sebuah pembuat film memiliki kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi oleh. Dengan begitu, tentu saja akan datang pulang tanggung jawab yang besar.

"Saya memiih untuk menggunakan power tersebut sebijak mungkin, salah satunya dengan cara berusaha mendengarkan berbagai kritik, pendapat, dan kekuatiran dari berbagai kalangan. Tidak mudah, harus saya akui," tulis produser film Agak Laen itu.

Di bagian akhir unggahannya, Ernest mengaku berat dalam memenuhi ekspektasi penonton dalam film-film yang diproduksi dan dibuat. Namun cara itu yang membuatnya tetap tumbuh sebagai filmmaker yang lebih baik dan manusia yang lebih empatik. 

Respon warganet

Unggahannya itu mendapatkan beragam komentar dari pengguna Instagram lainnya. Di antaranya memberikan respon positif kepada Ernest yang telah mengungkapkan pemikirannya. "Andai semua film maker pemikirannya gini," tulis akun @geraldytan. 

Termasuk mengapresasi Ernest yang terbuka dengan kritik. "Karya koh ernest memang bagus, plot devicenya jelas, pesannya eksplisit. More than that, saya mengapresiasi sekali koh ernest terbuka dengna kritik. Semoga filmaker lain juga memandang seperti ini, sehingga karya yang diciptakan enggak mengeksploitasi fakta yang seharusnya," tulis akun @dianaaimeetami.

"Ini inget bgt wkt Koh Ernest bilang akan berhenti memuat jokes2 seksis. Saat itu percaya kalau ada masa depan di perfilman Indonesia dan ku setia saat ini menonton film2 Indonesia dan mulai melihat terbukanya jalan bagi film maker berbakat lainnya yang selama ini terabaikan," tulis @michellediana08.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus