Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Putri Marino belajar banyak hal dari peran Sharifah dalam film terbarunya, Jelita Sejuba: Mencintai Kesatria Negara. Menjadi istri anggota Tentara Nasional Indonesia dalam film tersebut membuat aktris 24 tahun ini banyak menyelami kehidupan seorang istri.
Baca: Putri Marino Kesengsem Chicco Jerikho sejak SMP
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Positifnya sih belajar jadi istri TNI, lebih sabar, dan jadi harus lebih sabar, apalagi sekarang aku sudah menikah, merasakan membuatkan kopi setiap pagi, menyiapkan pakaian," kata Putri Marino saat ditemui di Ecology, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu, 7 Maret 2018.
Dari perannya itu, Putri juga belajar bahwa seorang istri harus suportif dan selalu memberikan kasih sayang kepada suami. "Suami capek kerja, pulang ke rumah harus diberi support, semangat dan kasih sayang," ujarnya.Chicco Jerikho bersama istrinya, Putri Marino menjawan pertanyaan awak media di salah satu coffee shop di daerah Jeruk Purut, Jakarta Selatan, 8 Maret 2018. TEMPO/Thea Fathanah Arbar
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, dalam film yang akan tayang 5 April mendatang itu, Putri Marino juga belajar tentang dialek Melayu. Dia tertantang untuk bisa mengucapkan percakapan dengan dialek Melayu senatural mungkin.
"Belajar dialek Melayu sebulan susah ya awalnya, karena aku enggak pernah berbicara dan berkomunikasi dengan dialek Melayu, sehingga asing buat aku. Tapi itu menyenangkan, karena aku suka mencoba hal baru," tuturnya.
Dalam film tersebut, Putri Marino beradu akting dengan Wafda Saidan, yang berperan sebagai Jaka, suami Sharifah. Film ini menceritakan keteguhan hati seorang istri yang kerap cemas saat harus berjauhan dengan sang suami yang menunaikan tugas negara.
TABLOIDBINTANG.COM