Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Orang terkaya di dunia, Elon Musk dimarahi ibunya, Maye Musk. Veteran model itu tak suka melihat pemilik Twitter itu bercanda soal kematian. Bermula dari candaan Elon Musk di Twitter tujuh jam lalu, Senin, 9 Mei 2022. "Jika saya meninggal dalam keadaan misterius, itu bagus untuk diketahui ya," cuitnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cuitan pemilik tiga kewarganegaraan: Amerika, Kanada, dan Afrika Selatan itu dicuit disukai lebih dari 815 ribu pengguna Twitter dan diretweet 117 ribuan hingga saat ini. Cuitan itu juga mendapatkan balasan lebih dari 75 ribuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Maye Musk, yang sudah 50 tahunan menjadi model itu tak suka dengan cuitan anaknya. Ia menganggap cuitan itu keterlaluan. "Itu enggak lucu," balas perempuan berusia 74 tahun itu dengan geram yang ditandai dengan tambahan emotikon dua teguran kepada putranya itu.
Mengetahui ibunya tak suka dengan candaannya, Elon Musk pun mengungkapkan penyesalannya. "Maaf! Aku akan berbuat yang terbaik untuk tetap hidup," jawabnya. Tampaknya, ia sangat ketakutan telah membuat ibunya kesal.
Tapi, cuitan Elon Musk ini justru menjadi hiburan bagi pengguna Twitter lainnya. Banyak tokoh dunia yang membalas cuitan Elon Musk tersebut. Salah satunya, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. "Saya pikir, pikiranmu akan terus dan memaksamu untuk tetap hidup," cuit Susi.
Elon Musk dan Twitter. REUTERS
Wartawan Amerika, Tarah Price membalas candaan itu. "Tinggalkan Twitter ke Donald Trump sesuai keinginanmu dan kamu akan aman." Youtuber Amerika berjudul, MrBeast membalas cuitan itu tak kalah kejam. "Jika itu terjadi, apa saya boleh memiliki Twitter?"
Tapi ada juga yang menganggap cuitan Elon Musk itu bukan bercanda, tapi keluhan atau sedang merasa terancam. Banyak yang menghiburnya. "Apa yang terjadi? Kamu baik-baik aja kan? Bebas hubungi aku kapan saja jika kamu perlu sesuatu," cuit @eguerra***. "Jika kamu terancam, kamu seharusnya membuka siapa orang itu," cuit Vikrant Kumar, pemengaruh dari India.
Pastor dan pengarang Amerika, John Pavlovitz memberikan semangat untuk mantan kekasih Amber Heard ini, yang tampaknya cukup dekatnya. "Jika kamu berpikir dalam bahaya, bayangkan menjadi seseorang dengan rahim yang tinggal bersama kaum Republikan. Meskipun minggu lalu kamu bilang menjadi orang Demokrat menjadi orang radikal."
Dalam berpolitik, Elon Musk berdiri di dua kaki. Dia mendeskripsikan dirinya setengah Demokrat, setengah Republikan. Dia kerap memberikan sumbangan untuk dua partai di Amerika Serikat itu.
TWITTER ~ INDEPENDENT
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.