Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Cara Melihat Geisha yang Penuh Misteri saat Traveling ke Jepang

Jika tidak bisa menonton tarian atau membeli hiburan geisha, wisatawan masih bisa melihat geisha salah satu distrik di Kyoto.

18 Juli 2023 | 19.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Dua orang wanita Geisha sedang menghibur pengunjung, pandangan orang luar terhadap Geisha sering kali keliru. Para Geisha dilatih untuk menghibur dengan bakat menari dan menyanyi, bukan dengan tubuh mereka. Kesalahpahaman ini timbul akibat, dunia Geisha yang tertutup dari orang luar selama 400. Jepang, 7 Mei 2015. Dailymail

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Geisha identik dengan Jepang. Mereka adalah seniman penghibur yang memiliki keahlian khusus serta penampilan unik yang membuat mereka terkenal di seluruh dunia. Jadi, bertemu dengan mereka menjadi salah satu impian ketika berkunjung ke Negeri Sakura. Namun, mereka sering kali misterius dan tidak terjangkau oleh orang awam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski begitu, wisatawan yang ke Jepang dapat menghadiri pertunjukan geisha dan  mendapatkan pengalaman tak terlupakan sepanjang hidup. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kabarnya, kemunculan pertama Geisha dimulai sekitar abad ke-18. Mereka tampil untuk klien dengan menari, menyanyi, dan memainkan musik, yang lambat laun menjadi oiran, semacam selebritas pada masanya. Konon, istilah geisha baru digunakan pada awal abad ke-19.

Pada tahun 1830-an, mereka dianggap sebagai ikon gaya utama dalam masyarakat Jepang. Namun, pasca Perang Dunia, terlihat bahwa ada penurunan yang cukup besar dalam jumlah Geisha. Sekarang, karena jumlah geisha semakin berkurang, mereka sangat dihormati dan dianggap sebagai pelestari tradisi dan budaya Jepang. 

Mengubah penampilan

Selama karier panjang mereka, seorang Geisha akan terus mengubah penampilannya. Mereka memulai dengan riasan tebal, yang semakin suram dari tahun ke tahun. Gaya rambut yang berbeda menandai perkembangan mereka, sedangkan panjang alis mereka pun penting, yang semakin panjang seiring bertambahnya usia.

Juga, kimono, seperti gaya rambut mereka, berubah saat Geisha bertambah tua dan lebih berpengalaman. Pemula umumnya memakai kimono warna-warni, yang lebih tua memakai kimono dengan warna suram.

Cara bertemu dengan geisha

Geisha, yang juga disebut geiko untuk senior, menjadi ikon wisata Kyoto, salah satu kota besar di Jepang. Jadi, jika tidak bisa menonton tarian geisha atau membeli hiburan geisha, wisatawan masih bisa melihat geisha di Kyoto. Geisha yang dilihat di distrik geisha biasanya sedang dalam perjalanan untuk memenuhi janji dan mereka tidak dapat berhenti untuk berfoto. Namun, yang lebih penting, harap diingat bahwa geisha ini, seperti kebanyakan orang, tidak suka dikerumuni oleh orang asing. Jadi, perlakukan geisha dengan hormat dan jangan menghalangi jalan mereka. 

Tempat terbaik untuk melihat geisha di Kyoto adalah Hanami-koji-dori di Gion (bagian antara Kuil Shijo-dori dan Kennin-ji) dan di ujung Shijo-dori di Pontocho. Waktu terbaik untuk melihat mereka adalah sekitar senja (sore), terutama pada akhir pekan dan hari libur. Wisatawan mungkin tidak akan melihatnya pada Senin malam.

Selain melihat mereka di jalan, wisatawan bisa menghadiri pertunjukan tari reguler atau memesan audiensi pribadi untuk pengalaman eksklusif dengan geisha. 

TIMES OF INDIA | INSIDE KYOTO 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus