Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Coba Tantang Maizura Bicara Bahasa Sunda, yang Tersulit Keheula

Maizura mendapat naskah dialog lebih awal dari pemeran lain di film Bebas.

21 Oktober 2019 | 11.47 WIB

Maizura. TEMPO/Fajar Januarta
Perbesar
Maizura. TEMPO/Fajar Januarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi sekaligus aktris asal Makassar, Sulawesi Selatan, Maizura harus belajar bahasa Sunda saat bermain film Bebas. Gadis 19 tahun yang baru beberapa bulan tinggal di Jakarta, ini mendapat peran perdana sebagai mojang asli Sumedang di film Bebas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Maizura yang menjadi Finalis The Voice Indonesia 2016, kagok karena sehari-hari berbicara secara cepat dalam logat Makassar. "Sekarang harus belajar bahasa Sunda yang ada iramanya," katanya kepada Tempo di Jakarta, Rabu, 18 September 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sutradara Riri Riza, yang juga berasal dari Kota Anging Mamiri, menyadari kendala itu sehingga menyuguhi Maizura naskah dialog lebih awal dari pemeran lain. Maizura juga mendapat bimbingan saat berlatih bahasa Sunda dari sejumlah bintang berdarah Priangan yang terlibat dalam film tersebut, di antaranya Sarah Sechan.

Artis Sheryl Sheinafia dan Maizura saat mengikuti konferensi pers Konser BEBAS Pesta 90-an di LiveSpace, Jakarta, Jumat, 27 September 2019. Konser tersebut terinspirasi dari Film BEBAS, karya sutradara Riri Riza dan produser Mira Lesmana, yang akan ditayangkan pada 3 Oktober 2019. TEMPO/Nurdiansah

Dalam hitungan pekan, Maizura berhasil menguasai dialog dalam bahasa Sunda, termasuk kata yang paling sulit. Kata dalam bahasa Sunda yang paling menantang bagi Maizura adalah keheula, yang berarti tunggu dulu.

Kata itu terucap saat Vina, nama perannya dalam adaptasi film Korea, Sunny (2011), tersebut, beradegan kesurupan. Saking menghayati adegan kerasukan arwah Sunda itu, Maizura tak sadar sepatunya melayang.

Aisha Shaidra

Bergabung di Tempo sejak April 2013. Menulis gaya hidup dan tokoh untuk Koran Tempo dan Tempo.co. Kini, meliput isu ekonomi dan bisnis di majalah Tempo. Bagian dari tim penulis liputan “Jalan Pedang Dai Kampung” yang meraih penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Lulusan Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus