Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Desa Wisata Sesaot Lombok Barat Bersolek, Bangun Akses Jalan dan Atraksi Baru

Desa Sesaot memiliki potensi alam yang kaya akan mata air karena letaknya yang berada di tepi hutan kawasan.

6 September 2021 | 21.12 WIB

Pusat Rekreasi Masyarakat Desa Sesaot. Dok pribadi Kaur Umum Kantor Desa Sesaot Jamaludin.
Perbesar
Pusat Rekreasi Masyarakat Desa Sesaot. Dok pribadi Kaur Umum Kantor Desa Sesaot Jamaludin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Mataram - Desa wisata Sesaot Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat mendapatkan bantuan anggaran sebesar Rp 600 juta dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan wisata di desa tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kepala Desa Sesaot Yuni Hari Seni mengatakan pihaknya akan membangun akses jalan lingkungan menuju destinasi wisata dan penambahan atraksi wisata. Jalan lingkungan yang dibangun akan menghubungkan ke air terjun Semporonan di Dusun Gontoran dan jalur menuju Hutan Kemasyarakatan (HKM).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saat ini progres pekerjaan sudah 65 persen," kata Yuni, Senin, 6 September 2021.

Desa Sesaot memiliki potensi alam yang kaya akan mata air karena letaknya yang berada di tepi hutan kawasan. Dari banyaknya mata air yang dimiliki oleh desa Sesaot, diantaranya terdapat sumber mata air yang dijadikan sebagai Pusat Rekreasi Masyarakat yang biasa disingkat Purekmas.

Di purekmas itu ada beragam fasilitas wisata mulai dari mata air langsung, kolam pemandian untuk dewasa dan anak-anak, kuliner, rumah pohon dan situs budaya.

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Saepul Akhkam mengatakan pemberian anggaran itu menjadi tantangan bagi pemerintah desa. "Dengan penambahan anggaran seperti ini untuk bagaimana menciptakan atraksi yang lebih variatif sehingga penawaran paket wisata ke destinasi menjadi lebih beragam," kata dia.

Untuk mendukung pengembangan desa, kata Saepul, pihaknya juga menyiapkan pelatihan outbond desa wisata. ''Saya kira Desa Sesaot menjadi salah satu yang akan kami jadikan peserta dan nantinya bisa menjadi contoh untuk pengembangan atraksi outbond itu,” ujarnya.

Pelatihan lainnya di Desa wisata Sesaot berkaitan dengan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability) di destinasi wisata. ''Pemerintah tetap mengintegrasikan pelatihan-pelatihan dengan berbasis CHSE,'' kata Saepul.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus