Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gereja umumnya memiliki bentuk klasik dengan menara atau kubah, tapi gereja di Taiwan ini berbeda. Gereja ini berbentuk seperti versi sepatu raksasa Cinderella, terbuat dari kaca dan berwarna biru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
High-Heel Wedding Cruch dibangun di Chiayi, Taiwan, pada tahun 2016. Menurut Biro Pariwisata Taiwan, gereja itu dibangun untuk memperingati wanita muda yang kakinya harus diamputasi selama wabah penyakit kaki hitam pada 1950-an.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sepatu raksasa yang terbuat dari 320 panel kaca biru ini memegang Guinness World Records untuk bangunan terbesar yang berbentuk seperti sepatu. Tingginya 58 kaki dengan lebar 11 kaki, dan panjangnya lebih dari 82 kaki, menurut Guinness World Records.
Warga berfoto di depan gereja berbentuk sepatu kaca di Chiayi, Taiwan, 18 Januari 2016. Bangunan gereja tersebut memiliki tinggi 17 meter (55 kaki) dan lebar 11 meter (36 kaki). REUTERS/Pichi Chuang
Biaya pembangunannya US$686.000 atau sekitar 10,3 miliar pada 2016, menurut BBC. Gereja selesai dibangun pada Januari 2016 dan dibuka untuk pengunjung pada bulan berikutnya, tetapi gereja ini yang difungsikan seperti layaknya gereja pada umumnya,
Di bagian dalam, ujung sepatu memiliki ruang ibadah. Tempat tersebut dapat menampung 100 orang, menurut Guinness World Records. Tanda "Love" raksasa menghiasi pekarangan
High-Heel Wedding Cruch ini terletak di Chiayi Budai Seascape Park, dekat pantai barat Taiwan.
Ada juga bangku yang berbentuk seperti kereta Cinderella. Dekorasi bangku memberi penghormatan kepada kereta labu Cinderella. Pada malam hari, High-Heel Wedding Cruch menampilkan tampilan yang mencolok dengan lampu-lampunya.
The Taipei Times melaporkan pada 2017 bahwa jumlah pengunjung ke gereja telah anjlok setahun setelah dibuka, dan ruang tersebut tidak berhasil menarik bisnis atau operator swasta mana pun. Pada 2018, Taiwan News menyebut situs itu sebagai salah satu dari tiga "atraksi Taiwan yang menyesatkan" karena High-Heel Wedding Cruch ada terutama sebagai latar belakang untuk foto pernikahan dan pada turis.
Seorang YouTuber Amerika yang membuat chanel EconomyClass mengungkapkan pada 2018 bahwa ketika dia mengunjungi gereja tersebut, terdapat brosur turis yang menyatakan bahwa bangunan itu dibuat untuk menghormati seorang wanita lokal bermarga Wang yang terserang penyakit blackfoot pada usia 24 tahun pada 1960-an. Penyakit itu menggerogoti kakinya, keduanya harus diamputasi, menyebabkan pernikahannya dibatalkan. Menurut legenda, dia tidak pernah menikah dan menghabiskan sisa hidupnya di gereja.
Menurut YouTuber, penyakit blackfoot menyerang banyak orang di Budai dan wilayah pesisir Kabupaten Chaiyi pada 1950-an dan 60-an. Dia menjelaskan bahwa telah terjadi kekurangan air minum selama musim kemarau yang berkepanjangan dan penduduk setempat menggali sumur yang sangat dalam untuk menjamin pasokan air yang stabil. Namun, beberapa sumur bor mencapai deposit arsenik yang terjadi secara alami di batuan dasar. Mengonsumsi air dengan arsenik tingkat tinggi diketahui menyebabkan penyakit parah pada pembuluh darah di kaki dan tungkai, yang pada akhirnya menyebabkan gangren, sehingga disebut penyakit kaki hitam.
Dia menambahkan, penyakit ini tidak hanya dialami wanita, malah lebih banyak pria. Dia menunjukkan bahwa tidak ada monumen atau tugu peringatan bagi pria yang meninggal karena keracunan arsenik, seperti halnya gereja tersebut.
INSIDER | TAIWAN NEWS
Pilihan Editor: Unik, Gereja ini Nyaris 100 Persen dari Logam