Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Gunung Merapi Erupsi: Objek Wisata Tlogo Putri Ditutup dan Suhu Udara Gerah

Sampai dengan pukul 14.25 WIB, BPBD DIY mencatat belum ada laporan terdampak luncuran awan panas Gunung Merapi itu di wilayah mereka.

11 Maret 2023 | 22.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu 11 Maret 2023. BPPTKG menghimbau kepada masyarakat untuk mengungsi apabila cakupan wilayah awan panas guguran lebih dari 7 kilometer dari puncak. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gunung Merapi memuntahkan awan panas guguran pada Sabtu, 11 Maret mulai pukul 12.12 dan masih berlangsung hingga pukul 15.05 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam laporannya menyatakan awan panas guguran susul menyusul terpantau dari Posko Gabungan Search And Rescue (SAR) DIY unit Wonokerto dan Ngrangkah.

Objek Wisata Tlogo Putri Kaliurang Ditutup

Sampai dengan pukul 14.25 WIB, BPBD DIY mencatat belum ada laporan terdampak luncuran awan panas Gunung Merapi itu di wilayah mereka. Namun objek wisata ditutup sementara untuk keamanan. Seperti kawasan Tlogo Putri, Kaliurang, Sleman yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi. Untuk warga yang terdampak abu vulkanik, BPBD DIY mengimbau agar menggunakan masker dan pelindung mata jika berada di luar ruang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Yogyakarta menyatakan erupsi Gunung Merapi ini tak terkait cuaca panas yang dirasakan warga Yogyakarta dalam beberapa hari terakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Untuk suhu maksimum harian di Yogyakarta terakhir mencapai 33 derajad celcius lebih disebabkan cuaca cerah berawan dengan kecepatan angin kurang signifikan, sehingga radiasi sinar matahari banyak diterima permukaan bumi," kata prakirawan cuaca stasiun meteorologi BMKG Yogyakarta M. Nur Hadi.

Warga melindungi diri dari abu menggunakan kardus saat melintas di jalan utama kota Magelang yang diselimuti abu vulkanis gunung Merapi di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 11 Maret 2023. Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran (APG) pada pukul 12.12 WIB yang mengakibatkan hujan abu yang mengarah ke barat laut dan utara, hujan abu dengan intensitas tinggi terjadi di Kota Magelang. ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Belum Ada Laporan Pengungsian

Petugas Pos Babadan, Yulianto dalam sambungan telepon tadi siang mengatakan Pos Babadan mulai terdampak abu vulkanik cukup tebal. "Kalau APG-nya mengarah ke Barat Daya, ke Kali Bebeng dan Krasak. Tapi kalau abu vulkanik ke arah barat laut-utara. Karena faktor angin," kata Yulianto. "Kalau Pos Babadan saat ini sudah pasti terdampak APG. Ini cukup tebal," ujarnya menambahkan. 

Lebih lanjut Yulianto juga telah menerima laporan beberapa lokasi yang juga terdampak abu vulkanik. Adapun rinciannya Desa Mangunsuko, Desa Dukun, Desa Paten dan Desa Sengi di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Berikutnya Desa Wonolelo dan Desa Krogowanan di Kabupaten Magelang. Selanjutnya Desa Klakah dan Desa Tlogolele di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Laporan wilayah terdampak ini berada di Jawa Tengah. 

Soal pengungsian, Yulianto belum menerima adanya laporan warga yang mengungsi di wilayah yang terdampak abu vulkanik tersebut. Yulianto menjelaskan bahwa pihaknya bersama BPPTKG akan memberikan rekomendasi kepada warga sekitar untuk mengungsi apabila cakupan wilayah awan panas guguran beserta abu vulkanik berkembang dalam beberapa event dan jaraknya lebih jauh dari 7 kilometer.

"Ini kan baru terpantau satu kali event. Terjadi 5-6 kali guguran. Kalau cakupannya terus berkembang dan jaraknya lebih jauh dari 7 kilometer maka besar kemungkinan akan ada rekomendasi kepada warga agar mengungsi," kata Yulianto.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Istiqomatul Hayati

Istiqomatul Hayati

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus