Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seleb

Istri Wakil Wali Kota Bekasi Produseri Film Layar Lebar

Istri Wakil Wali Kota Bekasi, Wiwiek Hargono terjun di dunia perfilman dengan memproduseri film drama keluarga yang dibintangi Putri Marino

17 Januari 2019 | 17.30 WIB

Istri Wakil Wali Kota Bekasi, Wiwiek Hargono banting setir dari pengusaha logistik di Tanjung Priok, Jakarta Utara menjadi produser film layar lebar. TEMPO/ Adi Warsono
Perbesar
Istri Wakil Wali Kota Bekasi, Wiwiek Hargono banting setir dari pengusaha logistik di Tanjung Priok, Jakarta Utara menjadi produser film layar lebar. TEMPO/ Adi Warsono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bekasi - Istri Wakil Wali Kota Bekasi, Wiwiek Hargono banting setir dari pengusaha logistik di Tanjung Priok, Jakarta Utara menjadi produser film layar lebar. Lewat Bintang Picture, istri dari Tri Adhianto itu merilis karya pertamanya berjudul Terima Kasih Cinta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Ini adalah film layar lebar perdana kami," kata Wiwiek kepada Tempo di Bekasi, Kamis, 17 Januari 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film Terima Kasih Cinta mulai tayang di bioskop pada Kamis, 17 Januari 2019. Film ini dibintangi Putri Marino sebagai pemeran utama, Ahmad Megantara, Alan Dastan, Cut Mini Theo, Garry Iskak, termasuk anak dari Wali Kota Bekasi dan Wakil Wali Kota Bekasi bermain dalam film itu.

Film ini diadaptasi dari novel berjudul 728 Hari karya Djono W. Oesman yang mengangkat kisah nyata Eva Meliana Santi. Terima Kasih Cinta berkisah tentang perjuangan seorang gadis remaja bagku SMA, Eva (Putri Marino) yang berkenalan dengan Ryan (Achmad Meghantara) karena sama-sama masuk dalam kelompok anak-anak yang memiliki penyakit saat masa orientasi siswa (MOS) di sekolahnya.

Ryan mengira Eva hanya pura-pura sakit seperti dirinya dan beberapa anak lain, agar saat MOS tidak mendapat tugas berat. Akhirnya Ryan memboyong Eva ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Orangtua Eva, Sugiarti (Cut Mini) dan Badarudin (Gary Iskak) panik mendengar kabar anaknya yang dirawat. Terlebih selama ini mereka menganggap insiden pingsan yang dialami Eva adalah penyakit biasa.

Keduanya terkejut ketika dokter memvonis Eva mengidap penyakit lupus. Menurut Wiwiek, film ini juga memberikan pemahaman mengenai penyakit lupus yang mungkin masih asing di telinga sebagian masyarakat di Indonesia. "Pesan moralnya yaitu mengenai kekuatan cinta, kasih sayang, keluarga, dan juga pertemanan," ujar dia.

Ia mengatakan, pembuatan film itu memakan waktu selama dua tahun. Menurut dia, lokasi syuting 70 persen berada di Kota Bekasi seperti Rumah Sakit Umum Daerah dr. Chasbullah Abdulmadjid, Stadion Patriot Candrabhaga, dan SMA Negeri 1 Kota Bekasi.

ADI WARSONO

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus