Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jalur otomatis di Bandara Changi Singapura kini bisa dilewati semua turis asing tanpa melakukan registrasi terlebih dahulu untuk melewati imigrasi. Hal ini merupakan bagian dari upaya pihak berwenang untuk memudahkan proses imigrasi karena hanya membutuhkan waktu rata-rata 40 detik untuk melewati jalur otomatis, menurut The Straits Times.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jalur otomatis ini menggunakan biometrik iris dan wajah untuk izin imigrasi tanpa harus menunjukkan paspor mereka. Inisiatif ini akan menggantikan loket manual dan jalur yang ada di pos pemeriksaan, menyederhanakan proses perizinan imigrasi bagi penduduk dan pengunjung ke Singapura.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Singapura menjadi negara pertama di dunia yang mengizinkan semua wisatawan asing, termasuk pendatang baru, untuk menggunakan jalur otomatis tanpa registrasi terlebih dahulu, menurut Channel News Asia. Sebelumnya, layanan ini hanya tersedia untuk penduduk Singapura dan warga negara dari 60 yurisdiksi.
Bandara Changi dilewati sekitar 16,5 juta penumpang dalam tiga bulan pertama tahun ini. Ini melampaui angka sebelum Covid untuk pertama kalinya. Tahun lalu jumlah pengunjung asing meningkat 115 persen menjadi 13,6 juta.
Bandara dengan Layanan Imigrasi Terbaik
Tahun ini, Bandara Changi mendapat penghargaan terbaik dalam hal Layanan Imigrasi Bandara oleh organisasi pemeringkat transportasi udara Inggris Skytrax.
Bandara Changi menawarkan check-in dan registrasi masuk otomatis, sistem otentikasi biometrik, dan kecerdasan buatan untuk mengangkut bagasi. Bandara ini juga terkenal dengan fasilitas dan layanan modernnya, perbelanjaan bebas bea, hutan hujan dalam ruangan, dan air terjun dalam ruangan tertinggi di dunia.
Pada 2023, lebih dari 160 jalur otomatis dipasang. Rencananya, ada 230 jalur tambahan akan dipasang pada 2024 untuk meningkatkan kapasitas izin.