Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kapal wisata White Pearl tenggelam di sekitar Pulau Kanawa, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat, 5 April 2024. Kapal yang ditumpangi empat wisatawan asing itu tenggelam karena adanya kebocoran akibat cuaca buruk. Beruntung, wisatawan dan anak buah kapal (ABK) selamat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Profil Pulau Kanawa
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari laman portal.manggaraibaratkab.go.id, Pulau Kanawa adalah pulau kecil dengan pemandangan alam yang eksotis. Pulau ini menjadi salah satu destinasi pariwisata favorit di Labuan Bajo, Flores, NTT.
Pulau Kanawa sendiri memiliki luas sekitar 32 ha dan berjarak kurang lebih 15 km dari Labuan Bajo, Manggarai Barat. Pulau ini juga juga sering disebut sebagai pintu gerbang pulau komodo, lantaran semua kapal yang menuju ke pulau Komodo pasti melewati pulau ini.
Pulau Kanawa juga dikenal memiliki keindahan alam dan kehidupan ekosistem laut yang sangat mempesona. Pulau ini memiliki pantai dengan pasir putih dan air laut biru yang jernih hingga memungkinkan untuk menikmati ekosistem laut yang beragam, seperti terumbu karang dan aneka jenis ikan.
Perjalanan menuju pulau ini dapat ditempuh kurang lebih 1 jam mengendarai speed boat dari dari Pelabuhan Pelni di Labuan Bajo. Pulau ini juga sudah memiliki resort bagi pengunjung yang ingin bermalam. Namun, bagi pengunjung yang tidak ingin menginap dapat menggunakan shuttle boat untuk pulang-pergi dari Labuan Bajo.
Di tengah pulau ini terdapat sebuah bukit, yakni Bukit Kanawa. Bukit ini tidak terlalu tinggi, tetapi tetap memiliki jalur yang cukup terjal, berbatu, dan berpasir. Namun, setelah sampai di puncaknya, pengunjung akan disuguhkan lautan biru terbentang luas di arah timur, selatan, dan barat.
Pada 2013 lalu, Pulau Kanawa ini disewakan kepada warga asing oleh pemerintah setempat selama 25-30 tahun. Tak hanya Pulau Kanawa, dua pulau lainnya di Kabupaten Labuan Bajo juga turun disewakan, yakni Pulau Badadari dan Sebayur.
"Disewakan, bukan dijual," kata Kepala Kantor Penanaman Modal Manggarai Barat, Bernadus Dandor, kepada Tempo di Labuan Bajo, Senin, 16 September 2013.
Tiga pulau itu, menurut dia, disewakan kepada asing dengan sistem hak guna usaha (HGU) selama 25-30 tahun. Waktu sewa tersebut dapat diperpanjang jika penyewa merawat pulau tersebut. "Jika tidak terawat, izinnya akan dicabut," ujarnya.
Penyewa Pulau Bidadari adalah Ernest Lewandoski dari Inggris. Sementara, Pulau Kanawa oleh Stefano Plaza dan Pulau Sebayur oleh Mr Ed. "Keduanya berasal dari Italia," kata dia.
Pulau-pulau itu diperuntukkan sebagai tempat wisata. "Izinnya dari Badan Penanaman Modal Pusat, setelah diusulkan ke pemerintah kabupaten," katanya.
Izin HGU bagi investor asing itu, katanya, dikeluarkan masing-masing pada 2001 untuk Pulau Bidadari, Pulau Kanawa pada 2010, dan Sebayur pada 2009. Nilai investasi Pulau Bidadari sebesar US$ 382,2, Pulau Kanawa US$ 35 juta, dan Pulau Sebayur US$ 2,5 juta. Selain tiga pulau itu, terdapat pula beberapa investor telah melirik pulau-pulau di Manggarai Barat.
MICHELLE GABRIELA | CORNILA DESYANA | YOHANES SEO
Pilihan Editor: Menyepi Bersama Ikan-ikan di Pulau Kanawa Labuan Bajo