Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Keindahan wisata di Rammang-Rammang yang terletak di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, telah dikenal dan diakui oleh segenap warga Indonesia. Kini, taman nasional geopark ini sedang bersiap untuk lebih dikenal dunia karena sedang berproses dalam pencanangan Geopark Dunia oleh UNESCO.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bukan tanpa sebab wisata yang berada di pegunungan kapur Maros-Pangkep ini diajukan menjadi geopark dunia. Karena memiliki alam yang menyuguhkan pesona yang mungkin tak bisa ditemukan di belahan dunia lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rammang-Rammang merupakan sebuah tempat di gugusan pegunungan karst Maros-Pangkep, yang merupakan karst terbesar ketiga di dunia dengan luas sekitar 43.700 hektar dan memiliki 280 gua. Sebanyak 16 gua di antaranya menjadi situs prasejarah.
Gugusan pegunungan karst itu terbentuk jutaan tahun lalu. Namun baru dihuni oleh manusia ribuan tahun lalu. Hal tersebut dapat terlihat dari peninggalan berupa lukisan di dinding-dinding tebing. Contohnya ada di Gua Telapak Tangan.
Tetapi bukan hanya pesona karst, Rammang-Rammang juga memanjakan mata pengunjung dengan sejumlah objek wisata lain seperti Kampung Berua. Di kampung ini terdapat telaga yang disebut telaga Bidadari. Dinamakan begitu karena konon menjadi tempat mandi para bidadari.
Untuk menuju kampung Berua, pengunjung bisa menyusuri sungai Pute. Tentunya sepanjang perjalanan, keindahan pegunungan dan hamparan sawah menjadi pemandangan yang menyejukkan mata.
LUAILIYATUL MAHMUDAH