Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang - Menara Jembatan Ampera, yang menjadi ikon warga Kota Palembang, akan segera rampung di akhir tahun 2024. Menurut Penjabat (Pj) Walikota Palembang, Abdulrauf Damenta, menara itu akan dicanangkan menjadi destinasi wisata hiburan untuk masyarakat menjelang tahun baru 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita sedang persiapkan yang bagus untuk tahun baru 2025 mendatang. Ini akan jadi wisata hiburan masyarakat Kota Palembang, nanti juga ada atraksi lampu Ampera dengan berbagai tema, salah-satunya lampu dengan motif songket," kata Abdulrauf saat menerima audiensi dari Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional atau BBPJN atau BBPJN Sumatera Selatan Hardy Siahaan, di Palembang, Senin, 7 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ini, kata Abdulrauf Damenta, pihak BBPJN Sumsel sedang fokus dalam pergantian kaca tower. Selain itu juga dengan memastikan kesiapan lift di masing-masing menarao Ampera.
"Mereka (balai) sedang mempersiapkan, itu bertujuan agar nanti masyarakat nunggunya tidak antri, jadi dua lift di hulu dan hilir kita manfaatkan. Yang pasti kami berharap Januari 2025 sudah bisa ke atas," jelasnya.
Sekitar 100 ribu pengunjung ditargetkan hadir dan menyaksikan pemecahan rekor MURI pembentangan kain jumputan terpanjang di dunia di atas Jembatan Ampera. Acara akan berlangsung di sela-sela South Sumatera Milenial Road Safety Festival, Minggu, 10 Maret 2019. TEMPO | Parliza Hendrawan
Sementara itu, Kepala BBPJN Sumsel, Hardy Siahaan mengatakan, kegiatan renovasi menara yang kedua dan progres lift masih dalam tahap persiapan. "Satu tower sudah selesai, tinggal pengerjaan satu lagi. Jadi nanti sekaligus 2 tower kita aktifkan," jelas Hardy.
Kemudian untuk lift di masing-masing menara berkapasitas maksimal 20-25 orang, sehinga menampung cukup banyak wisatawan yang ingin naik ke atas. "Estimasi selesai di akhir Desember 2024," kata Hardy.
Jembatan Ampera yang terletak di tengah-tengah Kota Palembang dibangun pada tahun 1962. Jembatan sepanjang 1.117 meter dan lebar 22 meter ini awalnya sempat diberi nama Jembatan Soekarno, presiden Indonesia saat itu. Namun, Presiden Sukarno menolak sehingga digantilah dengan slogan bangsa Indonesia pada 1960 yaitu Amanat Penderitaan Rakyat atau disingkat Ampera.
Dulu, bagian tengah jembatan dapat dinaikkan apabila kapal besar dengan lebar 60 meter dengan tinggi maksimum 44,50 meter lewat di bawahnya. Menara di Jembatan Ampera ini berfungsi sebagai bagian penggeraknya. Namun, kini jembatan ini tak bisa lagi dinaikkan. Setelah difungsikan kembali dengan lift, wisatawan dapat naik ke puncak menara setinggi 11,5 meter dan melihat pemandangan keseluruhan Kota Palembang .
Pilihan editor: 4 Fakta Tentang Jembatan Ampera dalam Menyemarakkan Asian Games