Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Kisah Turis RI Batal Wisata di Kashmir karena Penembakan

Seorang WNI yang sedang berlibur di India, terjebak di dekat Kashmir karena penembakan oleh teroris kemarin.

24 April 2025 | 09.24 WIB

Pahalgam, Jammu dan Kashmir, India (anantnag.nic.in)
Perbesar
Pahalgam, Jammu dan Kashmir, India (anantnag.nic.in)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tragedi penembakan di Kashmir, mengubur impian turis asal Indonesia menikmati wilayah pegunungan tersebut. Dewi Gustiana, wisatawan asal Indonesia mengatakan ia dan 11 orang wisatawan lainnya masih berada di India. Mereka semula hendak ke Pahalgam, Kashmir. Namun rencana itu batal setelah terjadi penembakan yang menewaskan 26 orang turis pada Rabu, 23 April 2025.  

Pahalgam adalah sebuah kota dan komite wilayah  dekat kota Anantnag di distrik Anantnag di wilayah persatuan India di Jammu dan Kashmir. Ini adalah tujuan wisata populer karena alamnya yang cantik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Tragedi yang menimpa turis asing sebagian besar dari Gujarat, Mumbay dan turis asing dari Nepal itu sangat mengejutkan kami yang tengah berada di point  Cable Car etape pertama di Gulmarg yang posisinya dengan Pahalgam. Sama-sama di kaki barisan pegunungan Himalaya perbatasan Khasmir dan Pakistan," kata Dewi.

Dewi bercerita saat itu, dia dan rombongan sedang makan siang menikmati nasi Briyani ketika dari atas langit Gulmarg berseliweran helikopter militer. "Saya sempat bertanya kenapa helikopter militer terus keliling. Tour Leader lokal Nasir menjawab bukan heli militer tapi  itu hanya helikopter sewaan," kata Dewi menirukan jawaban Nasir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rupanya  Nasir, kata Dewi  sudah mendengar ada tragedi beberapa  menit lalu tapi  tidak mau membuat mereka panik. Nasir pun  langsung mengajak turun dengan alasan cuaca buruk. 

Padahal sebelumnya Nasir mengatakan mengajak rombongan Indonesia naik cable car satu etape lagi. Tapi ternyata di etape satu mereka sudah langsung turun. 

"Kami memaklumi mungkin  karena cuaca. Tapi saat turun dari cable car dan menuju pintu keluar terlihat banyak sekali tentara menggunakan mobil yang jumlahnya puluhan menerobos gerbang tempat naik Gondola atau cable car Gulmarg,"kata Dewi.

Gulmarg  dikenal sebagai Gulmarag, adalah sebuah kota, stasiun bukit, tujuan wisata, tujuan ski, dan komite di distrik Baramulla di Lembah Kashmir utara di wilayah persatuan India Jammu dan Kashmir, di wilayah Kashmir yang lebih besar yang disengketakan. 

Destinasi Wisata Tutup

Jika sesuai jadwal seharusnya pada hari penembakan, rombongan turis Indonesia ini berada di Pahalgam. Tapi Dewi menyebut karena jadwal cable Car Vip  diperoleh pada 22 April oleh Tour Leader Keyty ditukar dengan pergi dahulu ke Gulmarg baru kemudian rencana ke Pahalgam. "Alhamdulillah kami selamat dari tragedi dengan menukar jadwal itu," kata Dewi.

Rencana semula adalah mereka akan naik kuda keliling daerah bersalju dan  padang rumput. Tetapi semua  agenda batal  karena ada tragedi penembakan oleh teroris. Semua destinasi wisata ditutup untuk turis. 

"Info penutupan semua kegiatan ekonomi, kami ketahui dalam perjalanan menuju Doodhpatri tempat yang juga jadi tujuan wisata alam," kata Dewi.

Bukan hanya destinasi tapi juga semua toko, sekolah dan perkantoran sejak Selasa ditutup dan  dijaga ketat militer. Di jalan-jalan polisi juga berjaga. Di beberapa titik pejalan kaki pun diperiksa militer.

"Tour Leader Nasir berusaha mencari tempat yang bisa kami datangi. Namun hampir semua tutup termasuk restoran hingga masjid, tidak boleh dimasuki turis," ujar Dewi.

Kejadian penembakan oleh sekelompok bersenjata terakhir pada 2000. Kondisi saat ini sudah dianggap aman.

Itu sebabnya Khasmir didatangi banyak turis karena daerahnya sangat indah. Khasmir menjadi destinasi musim panas India yang memang sangat panas.  Bahkan masih ada salju meski sudah memasuki musim panas.  "Kini kami hanya bisa berdiam di hotel Az Zahra di daerah Rajbarg Srinagar," tutur Dewi.

Ia mengatakan sudah melaporkan keberadaan WNI ini ke Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di New Delhi. "Kami disarankan  cukup tinggal di hotel, kembali ke New Delhi sesuai jadwal Jumat mendatang," kata Dewi.

Pilihan editor: Top 3 Dunia: Ancaman Cina Soal Tarif, Elon Musk Mundur

 

Ayu Cipta

Bergabung dengan Tempo sejak 2001, Ayu Cipta bertugas di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Lulusan Sastra Indonesia dari Universitas Diponegoro ini juga menulis dan mementaskan pembacaan puisi. Sejumlah puisinya dibukukan dalam antologi bersama penyair Indonesia "Puisi Menolak Korupsi" dan "Peradaban Baru Corona 99 Puisi Wartawan Penyair Indonesia".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus