Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Kilas Balik Lilie Wijayati: Tolak Botox dan Oplas Demi Naik Carstensz

Lilie Wijayati, pendaki yang meninggal di Puncak Carstensz membagi pengalaman pertama kali nak gunung. Tahun lalu menjadi masa membahagiakan.

4 Maret 2025 | 21.51 WIB

Lilie Wijayati. Foto: Instagram @mamakpendaki.
Perbesar
Lilie Wijayati. Foto: Instagram @mamakpendaki.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pendaki gunung Lilie Wijayati Poegiono meninggal dalam perjalanan turun dari puncak Carstensz. Nyawa Lilie dan sahabatnya, Elsa Laksono tak tertolong saat mereka terserang cuaca buruk berupa hujan salju dan hujan deras dalam perjalanan turun menuju kamp di Lembah Kuning.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jauh sebelum kabar kematian Lilie menyebar pada 1 Maret 2025. Dia sempat membagi pengalaman mendaki gunung di Indonesia. Kenangan itu ia unggah dalam video pendek dan teks. ”Lucu-lucu sih lihat foto usia 18 hiking pakai sepatu basket, celana katun, dan jaket apa adanya. Masih miskin zaman ini,” tulis Lilie di akun Instagram @mamakpendaki, pada 21 Agustus 2024.

Lilie Wijayati Pertama Naik Gunung di Bromo

Walau berpakaian seadanya Lilie menyatakan ia bisa sampai sampai Kalimati, Sidoarjo, Jawa Timur. Dalam video yang diberi judul "Forever Young" ia melampirkan foto yang memakai jaket krim, sal cokelat, celana panjang putih. Ia duduk dengan melipat tangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Foto itu menunjukkan Lilie tengah berada di Gunung Bromo. Dalam foto itu ia menulis "Gunung Bromo udah hiking, lihat gear-nya". Di atasnya tertulis 1983 atau Lilie dalam usia 18 tahun mendaki gunung berapi di Jawa Timur itu.

Lilie menulis bahwa ia pertama kali mendaki Gunung Semeru pada 2018. Kala itu ia berusia 53 tahun. Di usia itu pula, ia berpetualangan ke Gunung Slamet. Pada sebuah foto ia berdiri di atas batu, mengenakan jaket kuning, kupluk, kaus tangan, syal melingkar di leher. Di tangan kanannya ia mengangkat bendera merah putih.

Dia mengatakan, pada usia 48 berat badannya pernah mencapai 68 kilogram. Untuk menurunkan berat badan ia berolahraga gym selama tiga tahun. ”Kemudian stabil…,” katanya.

Lilie menyatakan ia baru kembali aktif naik gunung di umur 50. Petualangan dengan mode hiking itu ia lakukan saat anak-anaknya mulai masuk perguruan tinggi—dan sibuk dengan urusan sendiri. ”Memulai hiking dengan tertatih-tatih, cedera, berdarah-darah di awalnya. Tapi ditekuni terus,” ucap dia.

Masa Bahagia di 2024: Saatnya Berpetualang

Dia menyebutkan bahwa masa 2024 adalah masa bahagia. Menua secara alami. Anak-anak sudah mandiri dan ia bisa berpetualang. Masa mulai lansia. Keriput datang, beruntung rambut masih hitam. “Dan Mak happy 2024 dimulai dengan no filter, no botox, no surgery. Kenapa gak oplas? Kantung mata, smile line? Karena uangnya bisa dipakai buat naik Carstensz dan Trikora guys. Mahal… Ha-ha-ha,” tutur Lilie.

Lilie pun bercerita tentang nostalgia lulus sekolah menengah atas. Keluar SMA ia masuk tentara. Pendidikan itu berlangsung di Pusat Pendidikan Perhubungan (Pusdikhub) TNI Angkatan Darat di Cimahi. Lilie mengaku digembleng sebelum berdinas di Telkom. Saat masuk tentara pada 1980, ia baru berumur 20 tahun.

”Di Pusdikhub pangkat kami paling rendah. Jadi kami harus hormat pada siswa Tamtama, ” katanya. Selama di Telkom ia sangat menyukai aktivitas gerak jalan. ”Jadi jangan heran kalau Mak berani. Karena sudah digembleng pendidikan militer guys.”

Lilie mengenang saat masih berusia gadis ia kerap berpakaian seperti orang dewasa. Berada dengan usia yang lanjut. ”Sekarang udah tua bergaya muda. Ha-ha-ha,” katanya. Bagi Lilie, ia sangat berbahagia saat ada waktu naik gunung.

And the lastthanks Lord. I'm blessed. Diberi sehat, kuat, suami dan anak yang baik, dan diberi kesempatan berpetualang,” ucap Lilie dalam catatan itu.

Lilie Wijayati dan Elsa Laksono adalah dua korban yang tak berhasil diselamatkan setelah cuaca memburuk di puncak Carstensz. Keduanya ditemukan tak bernyawa dalam perjalanan kembali menuju Lembah Kuning. Evakuasi jenazah dua pendaki ini disebut berlangsung pada Ahad pagi—dan dibawa ke Timika.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus