Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Selain Joshua Suherman, Ge Pamungkas juga terseret isu penistaan agama saat membawakan materi lawakannya. Komika Muhadkly Acho yang berada di lokasi ketika Ge Pamungkas membawakan materinya, menilai rekan sejawatnya itu tidak bermaksud melecehkan atau menghina agama tertentu.
Baca: Capek Pacaran, Ge Pamungkas Ingin Segera Menikah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Itu kan di acara Susah Sinyal, aku juga ada di sana . Kami tahu persis secara utuh materinya seperti apa. Kami yakin tidak ada unsur melecehkan, mendiskreditkan, ayat atau apapun, enggak ada. Karena yang dikritik orang-orang yang tidak mau memperbaiki diri tapi bersandar kepada ayat," kata Muhadkly Acho, saat ditemui di bilangan Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Januari 2018.
Dia pun menganalogikan materi yang dibawakan Ge Pamungkas mirip dengan teks ayat suci yang menyatakan bahwa rejeki manusia dan makhluk hidup di muka bumi sudah ditanggung oleh Tuhan.Ge Pamungkas. instagram.com
"Kayak misalnya, 'kenapa kamu enggak kerja? Ya sudah kan rejeki dari Allah', itu kan enggak bisa begitu. Memang rejeki dari Allah enggak salah, tapi kita kan tetap harus cari kerja. Jangan jadikan itu (ayat) sebagai alasan kita enggak mau cari kerja. Poinnya Ge seperti itu, cuma studi kasusnya banjir," tutur Muhadkly Acho.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Acho, poin kritikan Ge Pamungkas terkait persoalan banjir di Jakarta lebih kepada orang yang membuang sampah sembarangan. Bukan terkait dengan nilai atau ajaran agama tertentu.
"Kalau banjir kan karena buang sampah sembarangan atau segala macam. Jangan cuma bisa bilang ini karena lagi diuji dari Tuhan. Poin itu yang ingin disampaikan," kata Muhadkly Acho mencoba menjelaskakn materi yang disampaikan Ge Pamungkas.