Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan jurnalis hiburan yang kini aktif sebagai YouTuber, Lee Jin Ho, banjir hujatan netizen setelah kematian aktris Kim Sae Ron. Ia dituding bahwa konten-konten yang diunggahnya memperburuk kondisi mental Kim sebelum meninggal. Pada Rabu, 19 Februari 2025, Lee Jin Ho mengunggah video berjudul ‘Saya Akan Mengungkapkan Posisi Saya tentang Kim Sae Ron’ di kanal YouTube-nya, @Behind_Master. Dalam video itu, ia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mendiang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya tidak bisa membayangkan betapa sakitnya keluarga yang ditinggalkan. Saya juga sangat sedih dengan situasi ini. Saya berharap yang terbaik bagi mereka," ujarnya. Pada 16 Februari, Kim Sae Ron meninggal di kediamannya di Seongsu-dong, Seoul, sekitar pukul 16.54 waktu setempat. Jenazahnya pertama kali ditemukan oleh seorang teman yang dijadwalkan bertemu dengannya hari itu. Kepolisian setempat segera menerima laporan dan setelah pemeriksaan lebih lanjut, tim medis mengkonfirmasi penyebab kematian sebagai henti jantung yang disimpulkan sebagai kasus bunuh diri.
Lee Jin Ho Bantah Tuduhan
Menurut laporan laman berita Korea, MoneyS, dalam video tersebut Lee Jin Ho membantah tuduhan bahwa ia telah menyudutkan Kim Sae Ron melalui konten-konten yang diunggahnya. "Ada berbagai kontroversi mengenai kematian almarhum. Beberapa orang mengklaim saya menyiksanya selama hidupnya, tapi itu tuduhan yang dipaksakan. Ada cukup banyak data yang membuktikan sebaliknya," kata Lee.
Ia mengungkapkan bahwa selama tiga tahun terakhir, ia hanya mengunggah empat video tentang Kim Sae Ron, dan semuanya telah melalui proses verifikasi dengan sumber dari agensi dan orang-orang dekat aktris tersebut. Setelah Kim Sae Ron meninggal, ia langsung mengubah video-videonya menjadi privat sebagai bentuk penghormatan. “Saya ingin menunjukkan rasa hormat dengan menyembunyikan video itu," ungkapnya.
Hubungan dengan Manajer Kim Sae Ron
Lee Jin Ho juga membagikan transkrip percakapannya dengan manajer Kim Sae Ron yang dulu membantunya sebelum menandatangani kontrak dengan agensi baru. "Dua tahun lalu, kami sepakat bahwa kita harus memberikan kesempatan bagi Kim Sae Ron untuk melanjutkan hidupnya, meskipun kesalahannya di masa lalu tak bisa diabaikan," ujarnya.
Lee mengklaim bahwa liputannya bertujuan untuk menunjukkan perjuangan Kim Sae Ron, termasuk pekerjaan paruh waktu di sebuah kafe di Seongsu-dong serta kegiatannya sebagai tutor bagi calon aktor. Ia menilai, informasi itu bukan sesuatu yang ia ungkapkan secara sepihak, melainkan telah diketahui oleh media lain.
Namun, publik tetap skeptis. "Saya mengungkap kehidupan Kim Sae Ron, tapi publik tak mempercayainya karena ia masih memiliki mobil dan rumah mahal yang pernah muncul di televisi," ucapnya. Ia juga menyebut adanya perbincangan dengan manajer mengenai kemungkinan wawancara eksklusif dengan Kim Sae Ron sebelum kematiannya.
Kritik terhadap Media Korea
Selain membela dirinya, Lee Jin Ho juga menyoroti pemberitaan media yang menurutnya tidak adil. "Saya menyadari betapa buruknya media Korea," ujarnya. Ia mengklaim bahwa tujuan utamanya adalah membantu mendiang Kim Sae Ron, bukan menjatuhkannya. Lee Jin Ho juga menegaskan bahwa ia tidak pernah menyebarkan informasi yang dapat merugikan Kim Sae Ron secara sengaja.
Namun, pihak keluarga mendiang menyampaikan sebaliknya. Sebelumnya, ayah Kim Sae Ron dalam wawancara dengan EDaily menyebut bahwa video-video yang diunggah Lee Jin Ho telah menyebabkan putrinya mengalami tekanan mental yang berat. Kwon Young Chan, Ketua Asosiasi Pencegahan Bunuh Diri Selebritas Korea, juga mengkritik tindakan YouTuber tersebut, menilai bahwa konten-konten tersebut berkontribusi pada meningkatnya tekanan sosial yang dialami Kim Sae Ron.
YOUTUBE | MONEYS | EDAILY
Catatan redaksi:
Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri:
Dinas Kesehatan Jakarta menyediakan psikolog GRATIS bagi warga yang ingin melakukan konsultasi kesehatan jiwa. Terdapat 23 lokasi konsultasi gratis di 23 Puskesmas Jakarta dengan BPJS.
Bisa konsultasi online melalui laman https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id dan bisa dijadwalkan konsultasi lanjutan dengan psikolog di Puskesmas apabila diperlukan.
Selain Dinkes DKI, Anda juga dapat menghubungi lembaga berikut untuk berkonsultasi:
Yayasan Pulih: (021) 78842580.
Hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan: (021) 500454
LSM Jangan Bunuh Diri: (021) 9696 9293.