Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Kondisi Museum Louvre Krisis, Minta Bantuan Direnovasi

Presiden Museum Louvre mengungkapkan kondisi museum dan meminta bantuan dari pemerintah Prancis untuk merenovasinya

27 Januari 2025 | 19.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengunjung melintasi Piramida Louvre yang diarsiteki I M Pei di Museum Louvre, Paris, Prancis, Jumat 2 Agustus 2024. Museum Louvre pernah dinobatkan dengan predikat "world's most visited art museum" pada 2018 karena dikunjungi lebih dari sepuluh juta orang. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Musuem Louvre meminta bantuan dari pemerintah Prancis untuk merenovasi aula pameran dan melindungi karya seni di dalamnya. Hal ini terungkap dalam surat Presiden Louvre Laurence des Cars kepada Menteri Kebudayaan Rachida Dati. Dalam surat yang bocor ke surat kabar Paris Le Parisien itu, Laurence Des Cars menjelaskan beberapa kondisi buruk museum yang mengkhawatirkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Mengunjungi Louvre merupakan tantangan fisik; mengakses karya seni membutuhkan waktu dan tidak selalu mudah,” tulis des Cars, seperti dilansir dari Euronews. “Pengunjung tidak memiliki ruang untuk beristirahat. Pilihan makanan dan fasilitas toilet tidak memadai, sehingga berada di bawah standar internasional. Papan tanda perlu didesain ulang sepenuhnya.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Des Cars, yang menjadi direktur Louvre pada tahun 2021 setelah bertugas sebagai direktur Musée d'Orsay dan Musée de l'Orangerie, juga menyuarakan keprihatinannya terhadap pelestarian karya seni museum.

Dia mengatakan kerusakan pada ruang-ruang museum, yang sebagian karena kepadatan pengunjung, kini dalam kondisi yang sangat buruk. "Tidak lagi kedap air, sementara yang lain mengalami perubahan suhu yang signifikan, membahayakan pelestarian karya seni," tulis Des Cars, perempuan pertama yang ditunjuk sebagai pengelola landmark ikonik Prancis.

Selama bertahun-tahun banyak bangunan baru di museum. Salah satunya yang paling menonjol adalah struktur piramida kaca yang dirancang oleh IM Pei, arsitek Tionghoa-Amerika. Bangunan itu selesai pada tahun 1989, kemudian pada tahun 90-an lorong bawah tanah melalui piramida digunakan sebagai pintu masuk utama di atas pintu masuk setingkat jalan sebelumnya.

Piramida ini juga menjadi sorotan des Cars. “Pada hari yang sangat panas, atap kaca menciptakan efek rumah kaca, membuat tempat ini sangat tidak ramah bagi masyarakat yang lewat dan petugas yang bekerja di sana,” tulisnya.

Museum Louvre pertama kali didirikan pada tahun 1793 di Istana Louvre, yang awalnya merupakan benteng abad pertengahan yang pertama kali dibangun pada abad ke-12. Masih terdapat sisa-sisa benteng era Philip II di ruang bawah tanah museum.

Museum Louvre dirancang untuk menerima empat juta pengunjung per tahun. Namun tahun lalu jumlahnya mencapai 8,7 pengunjung. Rekor tertinggi pada tahun 2018, yaitu 10,2 juta pengunjung. Untuk mengatasi kepadan pengunjung, Des Cars membatasi jumlah pengunjung harian pada tahun 2022 menjadi 30 ribu, dari jumlah sebelum pandemi sebesar 45 ribu.

Des Cars juga mengusulkan untuk membuat pintu masuk kedua ke museum. Selain itu,  dia menyarankan untuk menempatkan Mona Lisa di ruangan khusus, agar tak terlalu banyak orang yang mengunjunginya. Meski tidak menyebutkan pendanaan yang dibutuhkan, namun saluran berita TV Prancis BFM mengatakan biaya renovasi bisa mencapai 500 juta euro (sekitar Rp 8,3 triukun). Ini akan menjadi tantangan bagi pemerintahan Presiden Emmanuel Macron yang telah berjuang untuk mendapatkan persetujuan anggaran 2025 oleh parlemen. 

EURO NEWS | VN EXPRESS 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus