Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, akan menggelar Festival Cap Go Meh 2576 Kongzili yang dimulai pada 6 Februari 2025. Acara ini diharapkan menjadi perayaan yang menampilkan kekayaan budaya dan keharmonisan antar-etnis di kota tersebut.
Penjabat Wali Kota Pontianak Edi Suryanto mengatakan bahwa semua pihak yang terlibat, baik panitia hingga keamanan yang didukung oleh TNI dan Polri, sudah menyatakan kesiapannya. Begitu juga dengan pemerintah Kota Pontianak.
"Kami siap dengan segala sumber daya yang kita miliki, siap mendukung karena ini untuk masyarakat," katanya, seperti dikutip Antara, Sabtu, 1 Februari 2025.
Ia berharap acara ini akan berdampak positif bagi dunia usaha, terutama sektor pariwisata. "Informasi yang kami terima, hampir semua hotel sudah hampir penuh, menunjukkan antusiasme yang tinggi dari pengunjung," ujar dia.
Rangkaian Acara Cap Go Meh
Ketua Panitia Festival Cap Go Meh Kota Pontianak Hendry Pangestu Lim mengatakan bahwa acara akan dimeriahkan dengan bazar yang akan dimulai pada pukul 15.30 di sepanjang Jalan Diponegoro. Salah satu acara utama adalah Naga Buka Mata yang dijadwalkan berlangsung pada pukul 05.00 WIB pagi. Karnaval Naga Bersinar digelar pada 12 Februari yang akan dimulai pukul 19.30 WIB di panggung utama Jalan Gajah Mada dan berakhir di Jalan Budi Karya.
"Kami telah mempersiapkan 39 naga yang siap tampil, lengkap dengan mobil hias yang diisi oleh Putri Indonesia dari 2014 hingga 2024, serta dukungan dari mahasiswi asal Inggris," ungkap Hendry.
Perbedaan dengan Cap Go Meh Singkawang
Meski sama-sama di Kalimantan Barat, Festival Cap Go Meh di Pontianak berbeda dengan di Singkawang. Di Pontianak, ciri khasnya adalah Naga Bersinar, sementara Singkawang terkenal dengan Tatung.
“Jadi masing-masing kota memiliki kekhasan sendiri saat perayaan Cap Go Meh,” tuturnya.
Ia mengatakan bahwa Festival Cap Go Meh juga akan dihadiri oleh 20 etnis yang telah berkomunikasi dan siap mendukung acara ini, sebagai simbol keharmonisan antar-agama dan suku. "Kami menargetkan kehadiran 100 ribu pengunjung, baik dari dalam maupun luar negeri. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan keharmonisan dan keberagaman budaya kita," kata dia.
Pilihan Editor: Jadi Pertunjukan Wajib Saat Imlek, Simak Fakta Menarik Tarian Barongsai
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini