Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lampu warna-warni kini jadi daya tarik di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Cahayanya yang tampak dari jalan raya mengundang orang untuk singgah dan berfoto dengan latar belakang GBK yang gemerlap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sisi luar stadion itu memancarkan warna yang berubah-ubah setiap beberapa detik. Pengunjung tinggal pilih ingin berfoto dengan latar ungu, biru, merah, kuning, atau hijau.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Sabtu malam, 3 Maret 2018, misalnya, meski agak gerimis, sepasang suami-istri beserta anak mereka singgah untuk berfoto. Anak-anak mereka pun leluasa berlarian di pekarangan GBK, yang sudah rampung direnovasi untuk perhelatan Asian Games 2018.
Makin dekat, lampu fasad yang menyinari dinding hingga atap stadion itu makin mempesona. Lampu ini tak membuat mata silau, justru suasana jadi lebih hangat.
Suasana di area luar stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, 3 Maret 2018. Beberapa warga mengunjungi GBK pada malam hari atau berolahraga sambil menikmati lampu warna-warni di sekeliling stadion. Tempo/Rezki Alvionitasari.
Beberapa orang tampak berolahraga di sekeliling stadion. Ada yang bermain roller skate, skateboard, sepeda, dan berlari. Salah satunya Linda Trianita, yang sengaja datang pada malam hari. "Asik aja, bikin mood bagus buat olahraga. Makin semangat," katanya.
Dia juga memuji area GBK yang lebih bersih dan indah. Linda berlari mengitari stadion tiga putaran, selebihnya foto-foto. "Banyak spot Instagrammable," ujar perempuan 27 tahun ini.
Sedangkan Andre menyukai aspal GBK yang rata untuk bermain skateboard. Anak muda ini datang bersama tujuh kawannya dari Bekasi. Lampu warna-warni juga menambah semangat dia memainkan papan luncur. "Tempatnya terang, enak main skateboard meski malam," ucap anggota komunitas Grand Wisata Skateboarding ini.
Penerangan yang indah juga menjadi hiburan bagi pedagang di tempat itu, salah satunya Bandi. Namun, menurut dia, jumlah pengunjung masih terbilang sepi dibanding sebelum renovasi. "Karena belum pada tahu. Mungkin kalau sudah tahu jadi ramai," tutur pria 40 tahun ini.
Setelah direnovasi, penampilan GBK memang banyak berubah. Lampu-lampu lebih terang, taman ditata ulang, dan area pejalan kaki lebih luas. Namun wahana alat fitnes yang biasanya jadi hiburan warga kini tidak terlihat.
Spot foto juga bertambah dan lebih bervariasi. Dari pintu masuk di Jalan Asia Afrika, misalnya, ada dinding yang mirip tumpukan batu bata, tapi tersusun rapi. Di dalam, area pekarangan tampak lebih lebar. Di sisi kanan dan kiri, pohon-pohon bertambah meski disanggah besi.
Masih di pekarangan, ada bangku yang terbuat dari beton yang dikelilingi 50-an tiang yang mengibarkan bendera-bendera berbagai negara serta bendera berlogo Asian Games. Renovasi yang selesai pada Januari lalu ini makin mempercantik Gelora Bung Karno, yang termasuk bangunan cagar budaya.
REZKI ALVIONITASARI