Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim ekskavasi menemukan sebuah prasasti di situs Candi Watu Genuk, Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Temuan tersebut telah dilaporkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah untuk diteliti lebih lanjut. “Temuan prasasti ini sangat penting dan akan dikaji lebih lanjut,” ujar Pamong Budaya Ahli Muda, BPCB Jateng, Eri Budiarto di situs Candi Watugenuk, seperti dilansir dari Joglosemarnews, Rabu, 11 Januari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tim ekskavasi belum bisa menjelaskan isi atau pesan yang ada di dalam prasasti tersebut. Prasasti yang menggunakan huruf Jawa Kuno dan berbahasa Sansekerta itu akan dikaji di BPCB guna diteliti lebih lanjut.
Menurut dia, prasasti itu akan bisa mengungkap keberadaan candi peninggalan abad 8 – 9 Masehi itu. Karena selama ini sangat jarang bangunan candi disertai temuan prasasti.
"Tapi di Situs Watugenuk ini, Alhamdulillah ada prasasti yang semoga bisa mengungkap latar belakang dari situs ini,” kata Eri seperti dikutip dari Joglosemarnews yang merupakan mitra Teras.ID.
Ia menjelaskan prasasti tersebut merupakan salah satu tubuh bangunan Candi Perwara. Sehingga jika dilakukan rekonstruksi maka nantinya akan dikembalikan sesuai aslinya.
Meski demikian, prasasti tersebut tidak menunjukkan angka tahun. “Tetapi, ketika sudah terbaca biasanya tidak dituliskan dalam angka namun ditulis dalam sengkalan.”
Ekskavasi Candi Watu Genuk masuk tahap ketiga
Soal ekskavasi tahap ketiga, mulai tampak sudut-sudut bangunan Candi Perwara. Lantaran pada ekskavasi sebelumnya, belum semua lapisan tanah dikupas. Ekskavasi ini juga mencari ketinggian batas tanah permukaan asli pada saat situs ini didirikan.
Pamong Budaya Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boyolali, Sumarjo, menambahkan ekskavasi tahap ketiga ini dilakukan dengan menggandeng pihak ketiga dengan pendampingan langsung BPCB Jateng. Dana untuk kegiatan ekskavasi diambilkan dari APBD Boyolali 2022.
“Ekskavasi ini hanya fokus pengupasan tanah saja. Untuk rekonstruksi dan tindak lanjut diserahkan ke BPCB Jateng.”
Dia juga menyebut sejumlah temuan penting di situs Candi watu Genuk yang langsung dilaporkan ke BPCB Jateng. “Ada beberapa temuan penting, termasuk prasasti ini. Kalau diibaratkan pesawat, prasasti ini adalah black box atau kotak hitam-nya. Kita kajian lebih lanjut dari BPCB,” ujar Sumarjo