Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Langka, Prasasti di Situs Candi Watu Genuk Boyolali Berhuruf Jawa Kuno Berbahasa Sansekerta

Temuan prasasti di situs Candi Watu Genuk di Boyolali ibarat membuka kotak hitam yang bisa membuka sejarah dan latar belakang pendirian candi.

14 Januari 2023 | 14.43 WIB

Puncak candi Arjuna bercorak Hindu aliran Syiwa, bangunan keagamaan tertua di Jawa berdasarkan prasasti bertuliskan Jawa Kuno menunjukkan tahun 808 M, di Kompleks Candi pegunungan Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, Kamis, 22 Desember 2022. Para ahli Arkeologi memperkirakan bahwa Candi Dieng dibangun melalui tahap pertama meliputi Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, dan Candi Gatotkaca, diperkirakan dilakukan akhir abad 7 hingga abad 8 dan tahap kedua sampai sekitar tahun 780 M terdiri dari 8 bangunan candi, atas perintah Raja-raja Wangsa Sanjaya dari Kerajaan Kalingga (594-782 Masehi). Kompleks Candi Dieng pertama kali ditemukan oleh tentara Inggris yang sedang berwisata di kawasan pegunungan Dieng pada tahun 1814. TEMPO/Imam Sukamto
Perbesar
Puncak candi Arjuna bercorak Hindu aliran Syiwa, bangunan keagamaan tertua di Jawa berdasarkan prasasti bertuliskan Jawa Kuno menunjukkan tahun 808 M, di Kompleks Candi pegunungan Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, Kamis, 22 Desember 2022. Para ahli Arkeologi memperkirakan bahwa Candi Dieng dibangun melalui tahap pertama meliputi Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, dan Candi Gatotkaca, diperkirakan dilakukan akhir abad 7 hingga abad 8 dan tahap kedua sampai sekitar tahun 780 M terdiri dari 8 bangunan candi, atas perintah Raja-raja Wangsa Sanjaya dari Kerajaan Kalingga (594-782 Masehi). Kompleks Candi Dieng pertama kali ditemukan oleh tentara Inggris yang sedang berwisata di kawasan pegunungan Dieng pada tahun 1814. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tim ekskavasi menemukan sebuah prasasti di situs Candi Watu Genuk, Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Temuan tersebut telah dilaporkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah untuk diteliti lebih lanjut. “Temuan prasasti ini sangat penting dan akan dikaji lebih lanjut,” ujar Pamong Budaya Ahli Muda, BPCB Jateng, Eri Budiarto di situs Candi Watugenuk, seperti dilansir dari Joglosemarnews, Rabu, 11 Januari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tim ekskavasi belum bisa menjelaskan isi atau pesan yang ada di dalam prasasti tersebut. Prasasti yang menggunakan huruf Jawa Kuno dan berbahasa Sansekerta itu akan dikaji di BPCB guna diteliti lebih lanjut.

Menurut dia, prasasti itu akan bisa mengungkap keberadaan candi peninggalan abad 8 – 9 Masehi itu. Karena selama ini sangat jarang bangunan candi disertai temuan prasasti.

"Tapi di Situs Watugenuk ini, Alhamdulillah ada prasasti yang semoga bisa mengungkap latar belakang dari situs ini,” kata Eri seperti dikutip dari Joglosemarnews yang merupakan mitra Teras.ID.

Ia menjelaskan prasasti tersebut merupakan salah satu tubuh bangunan Candi Perwara. Sehingga jika dilakukan rekonstruksi maka nantinya akan dikembalikan sesuai aslinya.

Meski demikian, prasasti tersebut tidak menunjukkan angka tahun. “Tetapi, ketika sudah terbaca biasanya tidak dituliskan dalam angka namun ditulis dalam sengkalan.”

Ekskavasi Candi Watu Genuk masuk tahap ketiga

Soal ekskavasi tahap ketiga, mulai tampak sudut-sudut bangunan Candi Perwara. Lantaran pada ekskavasi sebelumnya, belum semua lapisan tanah dikupas. Ekskavasi ini juga mencari ketinggian batas tanah permukaan asli pada saat situs ini didirikan.

Pamong Budaya Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boyolali, Sumarjo, menambahkan ekskavasi tahap ketiga ini dilakukan dengan menggandeng pihak ketiga dengan pendampingan langsung BPCB Jateng. Dana untuk kegiatan ekskavasi diambilkan dari APBD Boyolali 2022.

“Ekskavasi ini hanya fokus pengupasan tanah saja. Untuk rekonstruksi dan tindak lanjut diserahkan ke BPCB Jateng.”

Dia juga menyebut sejumlah temuan penting di situs Candi watu Genuk yang langsung dilaporkan ke BPCB Jateng. “Ada beberapa temuan penting, termasuk prasasti ini. Kalau diibaratkan pesawat, prasasti ini adalah black box atau kotak hitam-nya. Kita kajian lebih lanjut dari BPCB,” ujar Sumarjo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus