Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Lebaran 2020 ala Keraton Yogyakarta, Tetap Sungkeman tapi...

Selama ini ada tradisi open house Lebaran bagi masyarakat Yogyakarta yang hendak bersalaman dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X.

19 Mei 2020 | 09.59 WIB

Presiden Joko Widodo bersalaman dengan warga saat menggelar 'open house' di Istana Kepresidenan Yogyakarta, 9 Juli 2016. Dalam open house tersebut, Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Perbesar
Presiden Joko Widodo bersalaman dengan warga saat menggelar 'open house' di Istana Kepresidenan Yogyakarta, 9 Juli 2016. Dalam open house tersebut, Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Salah satu acara yang dinantikan masyarakat Yogyakarta di Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran adalah dapat melakukan sungkeman atau bersalaman dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X. Namun wabah corona membuat agenda open house yang berlangsung setiap tahun berubah pada Lebaran 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura atau Sekjen Keraton Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono menjelaskan untuk tahun ini tak ada open house dan sungkeman di keraton bagi masyarakat umum. "Tidak ada acara open house seperti Lebaran sebelumnya, sungkeman hanya untuk keluarga inti saja," kata Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono kepada Tempo, Senin 18 Mei 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prosesi sungkeman atau pisowanan ngabekten untuk keluarga inti pun, menurut dia, dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona. Putri kedua Sultan Hamengku Buwono X ini bersyukur karena dari keluarga inti Keraton Yogyakarta, sebagian besar ada di Yogyakarta.

Tidak ada keluarga keraton Yogyakarta yang terjebak di luar kota atau luar negeri saat pandemi Covid mulai mewabah. Dengan begitu, kegiatan sungkeman internal keluarga saat Lebaran nanti masih memungkinkan. "Untungnya anak saya juga sudah pulang dari London sejak Maret 2020, sebelum semua penerbangan ditutup," ujar Gusti Condro.

Untuk silaturahmi dengan keluarga besar Keraton Yogyakarta yang berada di luar kota dan luar negeri, rencananya akan memanfaatkan layanan pertemuan daring melalui aplikasi zoom. Adapun ibadah Salat Idul Fitri atau Salat Ied, Raja Keraton yang juga Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X menganjurkan masyarakat melaksanakannya di rumah.

Warga mengantre bersalaman dengan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X (kiri) di Kepatihan Yogyakarta, (12/8). Warga Yogyakarta mengantre untuk bersalaman dengan Sri Sultan dalam rangka silahturahmi Hari Raya Idul Fitri. ANTARA FOTO/Regina Safri

Selama ini tradisi open house Lebaran bagi masyarakat yang hendak bertemu langsung dan bersalaman dengan Raja Keraton Sri Sultan Hamengku Buwono X serta Raja Pura Pakualaman Paku Alam X biasa digelar di Kompleks Kantor Gubernur DI Yogyakarta. Pisowanan ngabekten di lingkungan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sendiri sudah berlangsung setiap Lebaran selama ratusan tahun.

Sungkeman itu biasanya dilakukan keluarga, kerabat, dan abdi dalem keraton kepada raja yang bertahta di area Bangsal Kencana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Dalam sungkeman dengan pakaian adat Jawa lengkap itu, biasanya dihadiri permaisuri Raja Keraton dan putri kandung Sultan serta beberapa putri kerabat keraton sebagai bentuk tanda bakti dan kepatuhan keluarga dan kerabat kepada raja bertahta. Para kepala daerah se-DI Yogyakarta biasanya turut dalam tradisi sungkeman di keraton itu.

Rini Kustiani

Rini Kustiani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus