Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Leony Vitria Hartanti memutuskan tidak menikah sejak usianya 27 tahun. Kendati pernah berpacaran di bangku SMP, dia tak pernah berpikir akan menikah dengan pria yang menjalin kasih dengannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Zamannya SMP - SMA itu anak-anak ABG cewek suka pada bikin dream wedding. Saya enggak pernah ada fantasi-fantasi kayak begitu," kata perempuan 34 tahun itu dikutip dari kanal YouTube Narasi pada Rabu, 12 Mei 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak kecil Leony berpikir bagaimana supaya produktif dan bertanggung jawab atas keluarganya. Terlalu lelah dengan kehidupan masa muda, dia ingin punya lebih banyak waktu untuk memanjakan diri. "Gue juga ingin punya waktu senang-senang sendiri, enggak mau pusing menambah tanggung jawab baru lagi, membangun atau membuat keluarga baru," katanya.
Leony sudah menyampaikan keinginannya itu kepada kedua orang tuanya. Dia mewanti-wanti supaya mereka tidak terlalu berharap untuk mendapatkan cucu darinya. "Pi, Mi, kayaknya Leony tidak mau menikah. Jadi, jangan ngarepin cucu ya," kata Leony mengulangi ucapannya kepada orang tuanya.
Leony Vitria Hartanti. Tempo/Arnold simanjuntak
Mantan personel grup penyanyi cilik Trio Kwek Kwek ini tidak mendengarkan cibiran orang lain tentang keputusannya tentang pernikahan. Ia memilih fokus pada kebahagiaan hidupnya. Dan itu yang membuatnya bisa menjawab dengan santai ketika ditanya soal rencana menikah di usia yang tak lagi muda. "Oh sorry ya, ini bukan barang obralan yang nunggu laku. Gue limited edition. Jadi memang enggak buat dijual-jual," katanya.
Banyak yang menduga Leony memilih tidak ingin menikah karena punya trauma di masa lalu. Namun hal tersebut dibantah oleh Leony. Dia mengaku tumbuh dalam keluarga bahagia. "Justru saya mensakralkan sebuah institusi pernikahan. Saya enggak main-main dengan ini," katanya.
Sebagai perempuan, Leony tidak ingin hidupnya bergantung kepada laki-laki yang menikah dengannya. Dia ingin dipandang sebagai dirinya sendiri tanpa embel-embel apapun. "Gue merasa lebih berarti kalau gue bisa mandiri, bertanggung jawab kepada diri sendiri, dan melakukan apa yang gue mau," katanya.
