Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ridwan Kamil menyempatkan waktunya untuk liburan dengan putrinya, Camillia Laetitia Azzahra, berdua saja ke Jawa dan Bali. Namun, daripada menggunakan pesawat, dia memilih menempuh perjalanan lewat darat menggunakan kereta api agar bisa mengunjungi beberapa destinasi wisata, salah satunya Banyuwangi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Terima Kasih Banyuwangi atas kenangannya. Karena kenangan tidak selalu bisa dibeli dengan uang. Banyuwangi, Negeri yang indah dan ramah di ujung timur Pulau Jawa," tulis Ridwan Kamil alias Kang Emil dalam unggahannya di Instagram Ahad, 10 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banyuwangi menyimpan kesan tersendiri bagi mantan Gubernur Jawa Barat itu setelah dia singgah ke Desa Wisata Adat Osing Kemiren, tempat tinggal penduduk asli Banyuwangi, suku Osing.
Desa Osing Kemiren berlokasi di wilayah Glagah. Dinamakan Desa Osing karena warga yang menempati kawasan tersebut adalah suku Osing, yang disebut sebagai suku terakhir dari keturunan Hindu Blambangan yang masih ada. Keunikan desa ini adalah penduduknya menggunakan bahasa pengantar yang berbeda dari bahasa Jawa lainnya.
Nama Kemiren pada desa ini berasal dari "kemirian", atau lebih tepatnya banyak pohon kemiri yang ditanam di sekitar Desa Adat Osing.
Mempertahankan tradisi
Penduduk desa ini masih mempertahankan tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi. Jadi, jika datang ke sini, wisatawan masih akan menemui tradisi gedhongan, tari gandrung, atraksi barong Osing, dan berbagai macam kesenian lain khas Osing. Atraksi tersebut biasanya akan melekat pada memori wisatawan yang dapat, salah satunya seperti tari Gandrung yang merupakan sambutan selamat datang.
Desa Osing mengembangkan ekonomi kreatif berbasis masyarakat. Pemerintah juga mengembangkan desa ini dengan konsep wisata yang berbasis ekoturisme yang mengutamakan pemberdayaan sosial budaya dan ekonomi masyarakat lokal, serta konservasi alam.
Cara ke Desa Osing Kemiren
Untuk sampai ke Desa Osing Kemiren dari Kota Banyuwangi, wisatawan harus menempuh jarak 6,6 kilometer atau sekitar 15 menit menggunakan kendaraan bermotor.
Wisatawan yang akan berkunjung dikenakan biaya masuk sebesar Rp5.000. Namun apabila berencana menginap di desa ini, wisatawan dikenakan biaya mulai dari Rp 165.000 per malam.
Wisatawan juga bisa mengikuti kegiatan-kegiatan pada desa ini seperti belajar cara pengolahan kopi sampai kelas memasak, dengan biaya mulai dari Rp50.000 - Rp100.000 per agenda. Tersedia juga one day trip dengan biaya sebesar Rp735 ribu.
Wisata kuliner di desa ini juga tak kalah menarik. Wisatawan bisa mencicipi pecel pitik (ayam), tahu walik, dan uyah asem (ayam kuah asem) khas Osing.
Jika berkeliling desa di Banyuwangi ini, wisatawan bisa menikmati pemandangan pepohonan yang akan membuat rileks atau megnabadikan ragam budaya dan alam dari desa ini.
Perjalanan Ridwan Kamil dan Camillia belum berakhir. Dari Banyuwangi, ayah dan anak ini melanjutkan perjalanan ke Bali dengan mengunakan kapal laut.
LAYYIN AQILA | JADESTA KEMENPAREKRAF | INDONESIA TRAVEL