Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mama Lauren merupakan peramal selebritas asal Belanda yang lahir pada 1932. Selain meramal kehidupan selebritas, ia pun kerap diminta meramalkan sukses-tidaknya karier penyanyi, band, atau aktris. Bahkan, hampir setiap acara malam tahun baru, ia menjadi rujukan berbagai acara hiburan di stasiun televisi swasta. Pada acara tersebut, ia diminta meramalkan kejadian yang terjadi pada tahun yang akan dijalani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mama Lauren meninggal pada 17 Mei 2010 pukul 21.37 di Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta Pusat. Ia sudah dirawat sejak 16 Mei 2010 dengan keadaan yang sudah mengkhawatirkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Paru-paru Mama terisi cairan yang masuk ke jantung dan mengakibatkan tidak bisa bernapas," ujar Deby Dzenar, anak angkat Mama Lauren, pada 17 Mei 2010.
Deby mengungkapkan jenazah Mama Lauren semula direncanakan dimakamkan pada malam 17 Mei 2010. Namun, banyak keluarga yang tidak setuju dengan keputusan tersebut.
"Karena ada anak Mama yang belum kumpul, yakni yang ada di Bali jadi rencananya besok (18 Mei 2010) akan dimakamkan setelah yang dari Bali datang," ujar Deby, saat itu.
Pada 18 Mei 2010, setelah zuhur, Mama Lauren dikebumikan di Pemakaman Menteng Pulo. Pemakaman Mama Lauren berlangsung lancar, tetapi sempat disertai hujan rintik-rintik yang tidak berlangsung lama. Kemudian, cuaca berganti menjadi mendung, tetapi tidak turun hujan.
Keluarga Mama Lauren sudah lebih dahulu mendatangkan pawang hujan ke kediamannya sebelum pemakaman berlangsung.
"Saya tidak bisa menahan hujan, tetapi kalau memindahkan iya saya bisa,” ujar pawang hujan, Dody Chaidir, pada 18 Mei 2024.
Sebelumnya, Mama Lauren sempat meramalkan semacam “kiamat kecil” yang akan terjadi pada 2012. Selain itu, ia juga meramalkan bencana yang berulang sehingga hanya tersisa 60 persen dari populasi manusia sekarang.
Ramalan terakhir Mama Lauren sebelum meninggal dunia adalah tentang kondisi lingkungan yang semakin rusak. Akibatnya, ia meminta keluarga untuk menyampaikan kepada banyak orang agar tetap menjaga lingkungan. Ia juga berpesan kepada para politikus agar tidak terlalu serakah.
Penerawangan itu diungkapkan oleh Deby yang awalnya hanya dianggap sebagai nasihat. Namun, ramalan tersebut juga menjadi pertanda bahwa Tuhan yang Maha Esa akan memanggil Mama Lauren untuk kembali.
"Waktu persisnya lupa, tetapi yang jelas dia memang selalu ngomong seperti itu," kata Deby.
Selain Deby, suami Mama Lauren, Hendrik Julian Pasaribu juga mendapatkan firasat menjelang kepergian istrinya.
"Ada tanda-tanda, tetapi keluarga selalu mendampingi. Setiap hari dia kasih pesan dan bentuknya luar biasa sangat membekas karena setiap hari mama selalu membuat indah keluarga. Bagi mama keluarga itu nomor satu dari segalanya," kata Hendrik. Kepergian Mama Lauren 14 tahun yang lalu memberikan kesedihan bagi keluarga dan orang-orang terdekatnya.
RACHEL FARAHDIBA R | PRIH PRAWESTI FEBRIANI | RATNANING | ARIE | ASWIDITIYO