Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Masjid Al Arqom, Oase di Tengah Kesibukan Niaga Pasar Tanah Abang

Saat di Masjid Al Arqom , tak lagi terasa hiruk-pikuk aroma perniagaan yang baru saja mereka temui di Pasar Tanah Abang, Jakarta

24 November 2017 | 07.22 WIB

Bagian dalam Masjid Al Arqom di lantai 14 Blok A pusat perbelanjaan Tanah Abang, Jakarta. Tempo/Tulus Wijanarko
Perbesar
Bagian dalam Masjid Al Arqom di lantai 14 Blok A pusat perbelanjaan Tanah Abang, Jakarta. Tempo/Tulus Wijanarko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Begitu menapak ke “halaman” tempat itu, pengunjung langsung merasakan suasana berbeda. Tak lagi terasa hiruk-pikuk aroma perniagaan yang baru saja mereka temui di Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta. Di Masjid Al Arqom, di lantai 14 ini, suasana terasa tenang dan nyaman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ya, masjid ini seperti oase atas kesibukan orang jual-beli di lantai-lantai sebelumnya. Masjid yang dapat menampung 3000 jama’ah tersebut memilki arsitektur unik. Beberapa sudutnya mengingatkan pada Masjid Nabawi di Madinah. Lihatah bagian beranda sebelah kanan. Di sana terlihat pilar-pilar yang mirip dengan Masjid Madinah. Tiang-tiangnya dibangun mirip dengan Istana Hamroh Cordova, Spanyol.Beranda di Masjid Al Arqam di lantai 14 Blok A pusat perbelanjaan Tanah Abang, Jakarta. Tempo/Tulus Wijanarko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lalu ketika masuk ke bagian dalam, suasana terasa cukup syahdu. Di bagian dinding tampak kaligrafi arab dengan warna-warni cerah. Ornamen yang ada sekilas mirip ornamen Timur Tengah.

Benarkah? Ternyata ornamen tersebut diambil dari kazanah Nusantara yang di-stilasi. Informasi itu diperoleh Dr. Tendy Y. Ramadin, S.Des. M.T. (Arch.), ketua tim arsitek interior Masjid Blok A Tanah Abang, dalam sebuah tulisannya.

Menurut Ustad Dhomiri, ta’mir masjid, masjid ini selesai dibangun dan mulai digunakan tahun 2006. Meskipun berada di lantai paling atas, kata dia, namun akses menuju masjid cukup memadai dengan disediakannya 4 lift di kiri masjid dan 2 lift di kanan masjid.

”Kalau lift penuh, kita bisa naik eskalator,” ujarnya saat ditemui, Selasa, 21 november 2017.

Sengaja masjid ditempatkan di paling atas gedung agar bisa dibangun lebih luas di satu area. “Banyak orang merasa sholat di atas awan,” kata dia

Sapto dan istrinya, pengunjung di Tanah Abang, mengatakan senang sholat di tempat itu. Menurut mereka masjidnya bersih dan udaranya sejuk, “Arsitekturnya juga bagus, serasa sholat di Masjid Nabawi” kata bapak berusia 57 tahun tersebut.

Dhomiri mengatakan tempat itu tak hanya digunakan untuk sholat, tapi juga digelar kajian. “Waktunya setelah sholat dhuhur,” kata dia.

Namun berbeda dengan masjid lain, tempat ibadah di sini hanya beroperasi pada waktu sholat dzuhur hingga sholat ashar. “Mengikuti aktivitas pasar yang berhenti beroperasi pada jam 5 sore,” kata Dhomiri.

SALMA HABIBAH

Berita lain:

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus