Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Qantas Australia harus menerbangkan Airbus A380 dari Melbourne ke Sydney, Australia, pada Jumat, 23 Februari 2024 untuk membantu memenuhi permintaan perjalanan udara yang besar selama The Eras Tour Taylor Swift. Superjumbo bertingkat, yang biasanya digunakan untuk penerbangan internasional jarak jauh, menempuh jarak sekitar 540 mil atau sekitar 849 kilometer, yang jauhnya seperti Jakarta - Malang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awalnya, sebanyak 485 penumpang dibagi dalam tiga penerbangan terpisah dengan pesawat Boeing 737 yang berbadan sempit. Namun perkiraan badai hebat membatasi penerbangan ke bandara Sydney, kata Qantas dalam siaran pers.
Ditambah dengan permintaan yang sangat tinggi untuk penerbangan ke kota itu karena konser Swift, Qantas akhirnya memutuskan mengoperasikan penerbangan khusus untuk mengangkut fansnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Maskapai tersebut mengatakan para penumpang A380 awalnya memesan penerbangan yang seolah bukan untuk nonton konser karena mereka datang pada sore hari. Namun, diketahui hal itu karena begitu banyak orang yang traveling untuk nonton Swift, jadi mereka kesulitan mendapatkan tempat duduk di penerbangan lain.
Konser di Sydney dan Melbourne
Lebih dari 600.000 orang menyaksikan Swift tampil di empat pertunjukan di Sydney dan tiga pertunjukan lainnya di Melbourne. Pertunjukan terakhirnya adalah pada Senin malam, 26 Februari 2024.
Qantas biasanya hanya menerbangkan jet besar itu ke berbagai tujuan jarak jauh seperti Los Angeles, London, dan Singapura, namun mereka memiliki satu pesawat jenis itu yang siaga.
Setelah terlambat berangkat, Penerbangan QF7168 hanya mengudara sekitar satu jam, menurut data dari Flightradar24. Pesawat itu terbang 13 jam ke Los Angeles keesokan harinya.
Efek Konser Taylor Swift
Tur Taylor Swift membawa dampak besar bagi perekonomian lokal. Di Cardiff, Wales, di mana dia baru akan tampil pada Juni, harga kamar hotel sudah $230 atau sekitar Rp3,6 juta lebih mahal dari biasanya, menurut perusahaan analisis Lighthouse. Di Warsawa, Polandia, permintaan untuk persewaan jangka pendek naik 2.020 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menurut laporan perusahaan data persewaan liburan AirDNA.
Di Singapura, di mana Taylor Swift akan konser akhir pekan ini, pesanan kamar hotel dan penerbangan mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibandingkan dengan biasanya.