Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Melancong ke Cina Kini Tak Perlu Tes Covid

Ini merupakan tonggak sejarah pembukaan kembali Cina setelah pandemi COVID-19 yang menyebabkan penutupan perbatasan pada bulan Maret 2020.

31 Agustus 2023 | 08.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto yang diabadikan pada 31 Oktober 2022 ini menunjukkan Tembok Besar Cina seksi Jinshanling di tengah kumpulan awan di wilayah Luanping, Provinsi Hebei, Cina utara. (Xinhua/Zhou Wanping)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar baik bagi wisatawan yang ingin menjelajahi The Great Wall atau Forbidden City di Cina. Negara ini telah mengumumkan bahwa mereka tidak lagi mewajibkan wisatawan yang datang untuk menyerahkan hasil negatif dari tes COVID-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aturan baru ini berlaku mulai 29 Agustus 2023. Ini merupakan tonggak sejarah pembukaan kembali Tiongkok setelah pandemi COVID-19 yang menyebabkan penutupan perbatasan pada bulan Maret 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketika pandemi ini melanda, Cina termasuk di antara negara-negara yang menerapkan lockdown dan pembatasan perbatasan yang ketat untuk pengendalian penyebaran virus yang menyebabkan isolasi tiga tahun.

Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, mengumumkan perubahan tersebut pada sebuah pengarahan di Beijing pada 28 Agustus. Pengumuman yang sama disebarkan ke berbagai negara melalui kedutaan-keduataan besar Tiongkok.  

Hapus Tes PCR sejak April 2023

Cina telah mencabut mandat tes PCR negatif bagi pelancong yang masuk pada April 2023. Namun, pelancong yang masuk tetap harus menunjukkan laporan tes antigen negatif untuk dapat melintasi perbatasan Tiongkok.

Pada Januari 2023, negara ini juga menghapus persyaratan karantina bagi warga negaranya yang bepergian dari negara lain. Selama beberapa bulan terakhir, Cina terus menambah jumlah negara yang dapat dikunjungi oleh warna mereka sebagai bagian dari langkahnya untuk memudahkan kontrol perbatasan. Mereka juga meningkatkan jumlah penerbangan internasional yang beroperasi di negara tersebut, menurut laporan AP. 

Pada Desember 2022, Beijing mengakhiri kebijakan “Nol COVID”, yang mencakup karantina jangka panjang bagi mereka yang terinfeksi virus dan lockdown seluruh kota. Langkah-langkah ini termasuk isolasi selama berminggu-minggu bagi para pelancong asing di hotel-hotel yang ditetapkan pemerintah dan karantina di rumah bagi penduduk setempat yang habis bepergian ke luar negeri. 

Kunjungan wisatawan rendah

Penghapusan tes Covid merupakan hal terbaru dari serangkaian tindakan yang diambil Beijing dalam beberapa bulan terakhir untuk meningkatkan pariwisata internasional dan mendorong investor asing.

Sebelum pandemi ini, pariwisata dan industri terkait berperan penting dalam perekonomian Cina, menyumbang sekitar 11 persen PDB pada 2018 dan 2019.

Namun pada tahun 2022, kebijakan nol-Covid di negara ini membuat tidak ada wisatawan internasional. Padahal pendapatan yang dihasilkan dari pariwisata domestik hanya sepertiga dari pendapatan sebelum pandemi.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19, Cina telah berhenti merilis data jumlah wisatawan yang masuk. Pada paruh pertama tahun ini, hanya ada 8,4 juta perjalanan yang dilakukan orang asing keluar atau masuk negara ini, dibandingkan dengan 48,8 juta perjalanan pada tahun 2019.

Pembatasan Covid hanyalah satu penyebab rendahnya kunjungan wisatawan ke Cina. Selain itu, sistem pembayaran yang rumit karena tidak menggunakan uang tunai dan penerbangan internasional yang berkurang, sebagian karena tertutupnya wilayah udara Rusia bagi maskapai penerbangan Barat akibat perang di Ukraina.

TRAVEL LEISURE | SCMP

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus