Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Mengenal Pacu Jalur dari Kuansing yang Viral Sampai ke Negara Tetangga

Di Tepian Narosa, Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, acara pacu jalur tradisional dengan anak-anak menari di haluan perahu populer.

31 Agustus 2023 | 08.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pacu Jalur. youtube.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Festival pacu jalur belum lama ini diselenggarakan di Kabupaten Kuala Singingi atau Kuansing, Riau, pada 23 hingga 27 Agustus 2023 yang diikuti oleh 193 jalur baik dari Kabupaten Kuansing maupun jalur dari kabupaten lain di Riau.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di Tepian Narosa, Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, acara pacu jalur tradisional ini cukup populer, terutama pemberi semangat di haluan perahu. Apa yang membuat penari pacu jalur terkenal?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di Thailand, Jepang, dan Korea, siswa melakukan parodi. Anak-anak muda Indonesia juga melakukan parodi dengan kursi dan sapu seolah-olah mereka berada di arena pacu jalur.

Pacu jalur sendiri adalah acara yang unik dan menarik. karena ada penari viral di depan jalur yang tampak senang bergoyang saat jalur melaju membelah Sungai Kuantan.

Lomba mendayung ini dilakukan dengan menggunakan perahu yang terbuat dari kayu gelondongan atau kayu utuh yang tidak tersambung, yang disebut jalur oleh orang-orang di daerah tersebut.

Ajang lomba mendayung ini diikuti dengan perahu yang berisi antara lima puluh dan enam puluh orang sebagai anak pacu, tergantung pada panjang perahu.

Anak pacu di setiap jalur akan bertugas sebagai Tukang Concang, yang berfungsi sebagai komandan atau pemberi aba-aba, Tukang Pinggang, yang berfungsi sebagai juru mudi, dan Tukang Onjai, yang berfungsi sebagai pemberi irama di bagian kemudi dengan menggoyangkan badan.

Tiga orang terlihat menari saat jalur melaju kencang, kata Roni Rakhmat, Kepala Dinas Pariwisata Riau, dan masing-masing dari mereka memiliki peran.

Menurut laman kuansing.go.id, tradisi Pacu Jalur sudah ada sejak lebih dari seratus tahun di Kuansing dan tidak hanya dianggap sebagai acara olahraga. Sebelum menjadi sarana transportasi bagi penduduk Sungai Kuantan, jalur ini kemudian digunakan untuk perlombaan adu cepat, yang menjadikannya menarik. 

Pacu Jalur dibuat untuk merayakan hari jadi Ratu Wilhelmina selama penjajahan Belanda. Setelah Indonesia merdeka, mereka dilakukan untuk merayakan hari raya Islam, seperti Idul Fitri di Riau. Sekarang, Pacu Jalur dilakukan untuk merayakan kemerdekaan Republik Indonesia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus