Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Mengunjungi Sendai, Kota dengan Sejarah Samurai di Jepang

Kota Sendai didirikan pada 1600 oleh Date Masamuse, penguasa feodal Jepang paling berkuasa saat itu. Jejak kekuasaannya bisa dirasakan hingga kini.

15 November 2023 | 13.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pemandangan Kota dari Kastil Sendai. Foto: JNTO.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sendai adalah kota terbesar dan ibu kota dari Prefektur Miyagi, Jepang. Kota terbesar di timur laut Jepang di area Tohuku ini menawarkan berbagai bangunan arsitektur berusia lama yang klasik dan cantik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kota Sendai didirikan pada 1600 oleh Date Masamuse, penguasa feodal Jepang yang paling berkuasa saat itu. Ia juga disebut pemimpin samurai Jepang. Sejarah kekuasaannya bisa dirasakan hingga sekarang. Banyak tempat wisata di kota itu berhubungan dengan Date Masamune

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat gempa dan tsunami terjadi pada 11 Maret 2011, Sendai juga terkena imbasnya. Wilayah ini merupakan kota besar yang berada paling dekat dengan episentrum gempa berskala 9.0 magnitudo itu. Meski gempa besar, getarannya tidak sampai membuat kerusakan besar di pusat kota. Tapi, tsunami tetap menggenangi pinggiran kota. Walhasil, hanya dalam beberapa bulan saja, destinasi wisata di kota ini sudah dibuka kembali. 

Naik Shinkansen ke Sendai Cukup Dua Jam Saja

Kereta Shinkansen yang akan membelah ke dua jurusan berbeda di Stasiun Tokyo. Foto: TEMPO| Istiqomatul Hayati.

Kota Sendai, berada sekitar 115 kilometer dari Tokyo. Jika Anda menggunakan jalur darat seperti mobil dan bus, waktu tempuh untuk mencapai ke Sendai sekitar empat jam. Tapi jika menggunakan kereta cepat Shinkansen JR East dengan harga tiket Rp 1,2 juta, waktu tempuh terpangkas kurang dari dua jam. 

Tempo mendapat kesempatan berkunjung ke Sendai atas undangan Japan National Tourism Organisation pada 8-9 November 2023. Sebelum menumpang Shinkansen dari Stasiun Tokyo, kami membawa bekal bento yang dibeli di salah satu counter, untuk disantap dalam perjalanan yang membawa ke Sendai.

Bento seharga 1.000 Yen atau sekitar Rp 100 ribu cukup mengenyangkan. Menunya dua kepal nasi dengan topping remahan nori dan ikan, ayam yang ditumis dengan sayuran, sayuran rebus, dan labu rebus. Bekal ini akan membawa kami menikmati keindahan Sendai hingga senja yang datang lebih cepat pada pukul 16.35 lantaran kami tiba di musim gugur. 

Destinasi Wisata di Sendai Dilalui dengan Loople Bus 

Setibanya di Stasiun Sendai, kami berjalan kami menuju Terminal Loople Bus. Ini adalah bus tur yang akan membawa kami mengelilingi tempat-tempat wisata populer di pusat Sendai. Tampilan bus yang klasik semasa tahun 1940-an, akan membawa kenangan khusus, sekalipun kita belum pernah melakukan perjalanan ke Jepang. 

Cukup dengan membeli tiket One Day Pass seharga 630 Yen atau sekitar Rp 63 ribu, Anda bebas naik turun Bus Loople seharian ke tempat-tempat destinasi wisata itu. Jika sekadar berkeliling tanpa turun bus, dari Stasiun Sendai hingga tempat tujuan terakhir di Stasiun Subway Hirose-dori, membutuhkan 20 menit perjalanan. 

Loople Bus. Foto: JNTO.

1. Zuihoden Mausoleum

Ini adalah makam Date Masamune, penguasa feodal terkuat yang hidup di Zaman Edo (1603-1868). Dikutip dari Japan-Guide, Masamune merupakan orang pertama dari barisan panjang penguasa Date yang memerintah Sendai dari Kastil Aoba. Zuihoden dirancang dengan gaya hiasan pada Zaman Momoyama. Bangunannya menampilkan kerajinan kayu yang rumit dan beragam warna cerah.

Pohon-pohon cedar besar mengelilingi jalan setapak di area tersebut dan dimaksudkan untuk melambangkan sejarah panjang klan Date. Sebuah museum di samping bangunan utama Zuihoden memamerkan beberapa artefak pribadi keluarga Date dan bahkan beberapa spesimen tulang dan rambut mereka.

2. Museum Kota Sendai

Dalam Bahasa Jepang disebut Sendai-shi Hakubutsukan, merupakan museum utama di Sendai yang terletak di bekas Bailey Ketiga Kastil Sendai. Museum ini menampilkan berbagai artefak yang berkaitan dengan klan Date dan sejarah Sendai. Baju tameng Date Masamune yang terkenal dan artefak berkaitan dengan kunjungan Hasekura Tsunenaga ke Roma terkadang dipajang. Konon, baju perang ini yang menginspirasi baju perang Darth Vader dalam film Star Wars.

3. Situs Kastil Sendai atau Kastil Aoba

Patung Date Masamune. Foto: JNTO.

Situs Kastil Sendai berada berdekatan dengan Tohuku University Botanical Garden. Bahkan, menurut saya, masih masuk dalam area kampus. Disebut situs lantaran bangunan yang sekarang berdiri adalah replika setelah bangunan asli sebagian besarnya mengalami kebakaran pada 1882 dan terkena serangan udara pada masa Perang Dunia II 1945. Dulu, Kastil Aoba merupakan markas keluarga Date Masamune lebih dari 400 tahun lalu. 

Di Kastil Aoba, terdapat patung Date Masamune. Patung itu dibangun pada 1935 saat peringatan 300 tahun kematian Date Masamune. .

4. Museum Universitas Tohuku

Untuk Anda yang senang bergeliat dengan dunia penelitian, Museum Universitas Tohuku dapat menjawab rasa penasaran Anda. Di museum ini, terdapat pendokumentasian penelitian bidang Seni, Ilmu Sosial, dan Sains dalam lebih dari seratus tahun pendirian kampus itu. Koleksinya memiliki lebih dari 2 juta spesimen, dengan lebih dari seribu contoh yang dipajang di museum. Pamerannya mencakup fosil dari setiap periode geologi, batuan dan mineral dari seluruh dunia, dan peta topografi terutama di Asia.

5. Kuil Osaki Hachimangu

Kuil Osaki Hachimangu. Foto: TEMPO| Istiqomatul Hayati.

Kuil Osaki Hachimangu merupakan kuil Sinto yang ditandai dengan gerbang merah. Date Masamune yang mendirikan bangunan ini pada 1607, sebagai penghormataan kepada Hachiman, dewa perang Shinto. Hachiman juga dianggap sebagai dewa yang menjaga dan melindungi warga kota. 

Untuk menikmati keindahan arsitektur bangunan, Anda harus menaiki 100 anak tangga. Tapi kelelahan Anda akan terbayar dengan keindahan arsitektur bangunan itu. Ada satu bangunan utama yang sesungguhnya terbagi dalam tiga bangunan. Tiga bangunan itu merupakan tempat suci utama yang disebut honden, ruang ibadah atau haiden, dan penghubung kedua ruang itu berupa jalan yang disebut ishi-no-ma. 

JAPAN-GUIDE| JAL| 12GO| SENDAI-EXPERIENCE| JAPANTRAVEL

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus