Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Sendai - Hari belum sepenuhnya sempurna. Jam menunjukkan pukul 8.30 pagi waktu Sendai, ibu kota di Prefektur Miyagi, Tohoku, Jepang. Suhu menunjukkan 12 derajat celcius di kala kunjungan Tempo atas undangan Japan National Tourism Organisation ke Sendai-Izumi Premium Outlets pada Kamis, 9 November 2023. Jepang baru masuk musim gugur. Jaket melapis kaos panjang, tak mampu menahan badan saya yang menggigil dan gigi saling beradu gemeretuk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setengah berjingkat, saya duduk di kursi yang berada di selasar di antara outlet-outlet premium terkenal. Hanya sepersekian detik, saya berdiri lagi, tak tahan dengan dingin di bangku, seperti menduduki bongkahan es batu. Terlihat di seberang saya berdiri, para karyawan yang berada di dalam outlet pakaian, tampak sibuk mempersiapkan pembukaan toko. Dari balik kaca, dua orang terlihat menata baju-baju musim dingin yang tak lama.lagi bakal diserbu pembeli.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menjelang pukul 10 pagi, setelah rolling door serempak dibuka, mereka mulai bersiaga di depan toko. Saat terdengar bel yang menandakan pukul 10 pagi, para karyawan ini membungkuk, memberi penghormatan kepada pengunjung yang datang kepagian. "Ohayo Gozaimasu," teriak mereka berbarengan. Bak dikomando, para pengunjung yang sudah menunggu toko buka menyerbu masuk dan memilih baju.
Salah satu sudut di Sendai-Izumi Premium Outlets. Foto: TEMPO| Istiqomatul Hayati.
Berburu Brand dengan Harga Miring di Sendai-Izumi Premium Outlets
Dari salah satu outlet baju-baju musim dingin, saya melongok harganya pada bagian promosi. Wah, murah. Satu sweater dari wol dipatok seharga Rp 300 ribu sampai Rp 1 jutaan. Cukup terjangkau di kantong, apalagi bagi buruh pabrik Jepang dengan UMR rata-rata Rp 16 juta per bulan. Teman saya, Nila membeli sweater untuk oleh-oleh suaminya senilai Rp 400 ribuan atau sekitar 400 Yen. "Persiapan musim hujan," katanya setelah memilih baju-baju hangat sekitar setengah jam di salah satu outlet.
Saya sendiri tertarik ke outlet koper. Kunci gembok saya tertinggal di Bandara Narita, Tokyo kala pertama mendarat pada Rabu pagi, 8 November 2023. Koper terpaksa dibongkar dan memaksa saya harus membeli yang baru. Tapi saya masih urungkan niat lantaran merasa sayang dengan koper lama.
Alih-alih membeli koper, saya bergerak ke outlet keramik dan kayu souvenir buatan Jepang. Amboi, cantik-cantik dan menawan hati. Sumpit, piring kecil yang biasa dipakai untuk menuai kecap soya, dan peralatan makan sushi tertata memikat mata dari mula masuk ke dalam outlet. Tampak Michiko Sasayama, local guide yang menemani perjalanan kami tengah memilah-memilah souvenir itu.
Michiko Sasayama sedang memilih souvenir di salah satu outlet di Sendai-Izumi Premium Outlets. Foto: TEMPO| Istiqomatul Hayati.
Langkah kaki saya kemudian mengajak saya bergerak ke kedai kopi di salah satu outlet. Eggs n Things Coffee, nama kafe itu, menawarkan kehangatan lewat secangkir kopi Hawai yang light seharga 320 Yen atau sekitar Rp 34 ribu itu. Seketika perut terasa hangat.
Kami kemudian bergegas berjalan sampai ke ujung. Ada selasar yang menghadap langsung ke jalanan untuk menikmati suasana Kota Sendai yang dingin. Sempat mengambil gambar-gambar seperti halnya turis lain, saya sesekali menyimak penjelasan Ryoji Nakagawa, karyawan bagian penjualan dan pemasaran Sendai-Izumi Premium Outlets.
80 Brand Outlet Premium
Menurut Ryoji, ada 80 brand terkenal di Sendai-Izumi Premium Outlets yang didirikan Mitsubhisi, grup perusahaan besar di Jepang pada 2 Juli 1999 itu. Terletak di lingkungan alam yang asri, pengunjung bisa berbelanja sekaligus healing di pertokoan yang beralamat di 6-1-1 Teraoka, Izumi-ku, Sendai, Miyagi, Tohuku, Jepang ini.
"Dibandingkan yang lain, ini lebih kecil tapi sangat strategis. Dengan kemasan kompak, Anda bisa menemukan produk sehari-hari di sini beragam pilihan dan harganya lebih murah dari pasar," kata dia. Barang-barang yang ditawarkan mengenal empat musim di Jepang. Di kompleks pertokoan ini juga menyatu dengan hotel, yang memudahkan seseorang tinggal sekalian belanja.
Suasana jalan yang bisa dilihat dari atas Sendai-Izumi Premium Outlets yang beralamat di 6-1-1 Teraoka, Izumi-ku, Sendai, Miyagi, Jepang. Foto: TEMPO| Istiqomatul Hayati.
Benar yang dikatakannya. Lokasi Sendai-Izumi Premium Outlets memang strategis. Pengunjung yang hendak bepergian ke onsen atau pemandian air panas yang banyak terdapat di Tohuku, bermain ski di musim dingin di Pegunungan Zao, bisa mampir untuk berbelanja keperluan sebelum bermain ski di sana.
Jam Buka dan Transportasi ke Sendai-Izumi Premium Outlets
Jam buka Sendai-Izumi Premium Outlets tergantung dari musim. Dari Maret hingga Januari, pertokoan ini dibuka pada pukul 10 pagi dan berakhir 8 malam. Tapi pada Januari hingga Februari, saat musim dingin menyergap malam, jam operasionalnya berakhir satu jam lebih cepat. Di Sendai-Izumi Premium Outlets juga mengenal hari tutup beroperasi setahun dua kali, yakni saat hari pertama di Tahun Baru dan Kamis ketiga di Februari.
Ryoji Nakagawa menuturkan, tidak ada shuttle bus menuju ke Sendai-Izumi Premium Outlets. Tapi pengunjung dapat mencapainya dengan menumpang bus umum dari Kota Sendai.
Untuk yang datang dari luar kota menggunakan pesawat terbang, dari Stasiun Bandara Sendai, Anda akan menumpang line akses Sendai ke Stasiun Sendai. Dari Stasiun Sendai, pengunjung bisa berjalan di pintu keluar barat mengarah ke Halte Bus No.2. Pengunjung berhenti ke Teraoka Izumi-ku atau Universitas Miyagi dengan tarif 690 Yen atau sekitar Rp 73 ribu. Agar lebih berhemat, Anda dapat membeli tiket bus pulang pergi di Stasiun Sendai senilai 1.100 Yen atau Rp 116 ribu.
Cara lainnya yang lebih irit, dari Stasiun Sendai, silakan berjalan kaki selama lima menit ke Stasiun Subway lalu menumbang Namboku Line selama 15 menit dan turun ke Stasiun Subway Izumi-Chuo. Dari sini, Anda bisa meneruskan perjalanan dengan menumpang bus ke Teraoka Izumi-ku dengan tiket sebesar 370 Yen atau sekitar Rp 39 ribu.
Pilihan Editor: Mengunjungi Sendai, Kota dengan Sejarah Samurai di Jepang