Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Menikmati Keindahan 7 Air Terjun dan Bunga Rafflesia di Desa Wisata Penembang Bengkulu

Desa Penembang merupakan desa wisata rintisan yang memiliki potensi wisata yang lengkap, mulai dari wisata air terjun, atraksi dan kuliner.

23 Oktober 2022 | 07.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tempat wisata apa yang biasanya dituju saat di Bengkulu? Benteng Marlborough atau Pantai Panjang dan Taman Pantai Berkas pilihannya. Tapi Bengkulu juga memiliki potensi alam lain, salah satunya adalah desa wisata Penembang di Kecamatan Merigi Kelindang, Kabupaten Bengkulu Tengah berjarak sekitar 45 kilometer dari Kota Bengkulu..

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Desa ini merupakan desa wisata rintisan yang memiliki potensi wisata yang lengkap, mulai dari wisata air terjun, atraksi dan kuliner. Bahkan desa itu memiliki 7 buah air terjun yang salah satunya menjadi tempat tumbuhnya bunga Rafflesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekretaris Desa Penembang Ari Anggara mengatakan desanya dulu merupakan desa terpencil karena akses menuju desa tersebut rusak. Dengan beragam penataan, desa itu akhirnya disulap sehingga masuk dalam 100 besar dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia atau ADWI 2022.

Beragam aktivitas bisa dilakukan di desa ini, mulai dari menikmati indahnya air terjun, mandi di tempat pemandian umum alami, makan durian, outboind, kulineran hingga melihat langsung Bunga Rafflesia. Air terjun yang bisa dikunjungi sala satunya adalah air terjun Cu'up Pesuk dengan aliran air yang jernih dan bisa dipakai berenang dan berendam.

Ada juga wisata bukit Resam, tempat yang cocok untuk menikmati keindahan Kota Bengkulu pada malam hari dari puncak bukit. Jika ingin melihat Bunga Rafflesia mekar, wisatawan bisa berkunjung pada Juni - Juli.

Saat musim durian, wisatawan dapat mencoba sensasi bermalam di pondok kebun durian sambil menunggu buah durian jatuh dari pohonnya. Rata-rata warga setempat memiliki pohon durian sehingga buah satu in mudah ditemukan di sana.

"Buah durian dari Desa Penembang berbeda dengan dari daerah lain. Rasanya legit, manis, berwarna kuning, daging buah tebal, namun memiliki biji yang kecil," kata Kepala Desa Penembang Suwandi.

Durian itu dijual dengan harga yang bervariasi antara Rp 15 ribu hingga Rp 40 ribu per buah tergantung ukuran. Durian juga kadang diolah menjadi bahan makanan lainnya seperti tempoyak atau durian difermentasi, rebung asam dan lainnya.

Sebagai dukungan pengembangan wisata desa itu, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah mengagendakan Penembang Fest setiap tahun. "Penembang Fest akan dilakukan pada Oktober setiap tahunnya," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bengkulu Tengah, Edward Noprin.

Penembang Fest akan mengedepankan kearifan lokal masyarakat desa, seperti pemainan rakyat yaitu meriam bambu, egrang, pawai obor, kesenian sarafal anam, bunga Rafflesia, festival durian dan lainnya. Harapannya, desa wisata itu bisa makin dikenal dan selanjutnya berdampak pada perekonomian penduduk.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus