Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Waktu menunjukkan pukul 09.00, pagi itu Kelenteng Tjong Hok Kiong ramai para relawan dan pengurus yang membersihkan lingkungan itu. Menjelang perayaan Imlek atau Tahun Baru Cina, para relawan membersihkan patung atau kimsin di kelenteng ini. Menurut kepercayaan etnis Tionghoa menjelang Imlek, para dewa-dewi yang mengisi rupang atau patung akan naik ke langit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bangunan Kelenteng Tjong Hok Kiong yang berdiri sejak 1863. Terletak di Jalan Hang Tuah, Sidoarjo, Ahad 4 Februari 2024. TEMPO/Yolanda Agne
Cuci Patung Menjelang Imlek
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tanggal 2 Februari (2024) kesempatan dewa-dewi naik ke atas (langit) berarti rupang (patung) kosong,” kata Siwa Dewi, perwakilan pengurus Kelenteng Tjong Hok Kiong, pada Minggu, 4 Februari 2024.
Saat dimaknai kosong, mereka membersihkan patung. “Kami memandikan (patung dengan) air bunga,” ucapnya. Setelah dibasuh, patung dipasangi pakaian. “Jadi kalau waktunya turun kembali langsung menempati dirinya bersih,”
Dewi bersama para pengurus tampak berhati-hati memindahkan patung ke altar. Jumlah keseluruhan patung yang dipindahkan ada 15.
Tak semua pengurus atau relawan boleh membersihkan patung. Sebab, mereka yang ingin mencuci patung harus menghindari makan-makanan yang berdarah. Sebelumnya, orang-orang yang ingin membersihkan patung harus membatasi asupan makanannya. “Jadi, hanya (makan) sayur, tahu, tempe,” kata Dewi.
Di Wihara Dharma Bhakti, Pondokjati, Sidoarjo, juga melakukan cuci patung. Tomy dan Yopila -pengurus Wihara Dharma Bhakti- sedang membersihkan patung dengan kuas dan kain. Debu yang menempel disingkirkan sebelum patung dibilas.Patung yang dibersihkan, ukurannya ada yang kecil -bisa digenggam- dan yang tingginya satu meter. Di wihara ini 60 patung dibersihkan.
(dari kiri) Yopie dan Tomy sedang menyiram patung Dewa Tian Shang Sheng Mu dan Dewi Kwan Im dalam ritual kimsin menjelang Imlek di Wihara Dharma Bhakti, Sidoarjo, pada Ahad 4 Februari 2024. TEMPO/Yolanda Agne
Di Wihara Dharma Bhakti, terdapat tiga altar dengan ukuran berbeda. Altar paling besar tingginya sekitar tiga meter. Ketua Pengurus Wihara Dharma Bhakti, Nico Tri Sulistio menjelaskan, tahapan mencuci patung dimulai dari menghilangkan debunya, setelah itu dicuci menggunakan air sabun. Proses terakhir dibilas dengan air yang telah dicampur bunga.
“Dibilas dengan air bunga supaya wangi,” katanya.
Ia menjelaskan, proses mencuci patung harus selesai sebelum 9 Februari 2024. Pada tanggal tersebut akan ada ritual penghormatan kepada leluhur. Setiap Imlek ada tradisi sowan kepada yang lebih tua. Begitu pula penghormatan bagi orang tua atau kerabat yang telah meninggal dihormati melalui ritual.