Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Taman Safari Indonesia menjadi sorotan setelah sejumlah mantan pekerja Oriental Circus Indonesia (OCI) melaporkan dugaan eksploitasi dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) kepada Kementerian HAM. Mereka mengaku menerima berbagai bentuk penyiksaan sejak tahun 1970-an, seperti dipukul, disetrum, dipisahkan dari anaknya, dipaksa bekerja dalam kondisi kurang sehat, hingga dipaksa makan kotoran hewan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Komisaris Taman Safari Indonesia, Tony Sumampau, membantah perusahaannya mengeksploitasi para pekerja sirkus OCI. “Apa yang disampaikan sama sekali mengada-ada,” ujar Tony saat dihubungi lewat pesan WhatsApp, Selasa, 15 April 2025. Ia mengatakan bahwa OCI dan Taman Safari Indonesia merupakan dua badan hukum yang berbeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut situs resmi Taman Safari, taman satwa ini didirikan pada 1981 di Bogor di atas tanah seluas 55 hektare. Meski ada sejak 1981, Taman Safari Indonesia baru diresmikan sebagai objek wisata pada 1990. Berikut fakta tentang Taman Safari Indonesia.
1. Pendirian Diinisiasi 3 Bersaudara
Taman Safari Indonesia pertama kali membuka taman satwa di Cisarua, Bogor. Taman Safari Indonesia dibangun oleh tiga figur bersaudara yang awalnya tergabung dalam grup Oriental Sirkus Indonesia, yakni Jansen Manansang, Frans Manansang, dan Tony Sumampau. Mereka membangun taman satwa di atas tanah 55 hektare yang dulunya merupakan eks tanah perkebunan Cisarua Selatan yang sudah tidak produktif.
Dalam proses pengembangan kebun binatang modern ini, mereka mengundang dua konsultan dari Jerman dan Amerika. Kebun binatang ini dibuka April 1986 dan diresmikan sebagai obyek wisata nasional pada 16 Maret 1990.
2. Mendirikan Beberapa Taman Safari di Indonesia
Setelah Bogor, Taman Safari membuka beberapa taman satwa lain di Indonesia, di antaranya Taman Safari Prigen, Jawa Tengah; Taman Safari Bali; Solo Safari; Beach Safari Batang, Jawa Tengah; Marine Safari Bali; dan Jakarta Aquarium. Selain itu, Taman Safari juga memiliki Enchanting Valley di Bogor. Taman Safari juga dikabarkan akan membangun taman satwa di Ibu Kota Nusantara.
3. Memiliki 22.000 satwa
Dilansir dari tamansafari.com, Taman Safari Indonesia awalnya memiliki 400 ekor satwa dari 100 spesies dari 5 benua di dunia. Di antara satwa itu ada badak, orang utan, dan harimau. Namun, koleksi itu terus bertambah dan kini menjadi lebih dari 22.000 satwa dengan 637 spesies yang tersebar di taman-taman satwanya.
Khusus di Taman Safari Bogor, koleksi satwanya mencapai 8.700 satwa dari 400 spesies. Di antara satwa itu ada sepasang panda raksasa yang didatangkan dari Cina, Cai Tao dan Hu Chun. Di sini juga terdapat enam panda merah.
4. Aktivitas di Taman Safari Indonesia
Taman Safari Indonesia menawarkan berbagai aktivitas bagi pengunjung, termasuk safari malam dan memberi makan satwa dari jarak dekat. Taman Safari juga memiliki banyak wahana permaianan. Di Taman Safari Cisarua Bogor, misalnya, ada aktivitas tracking, outbond, camping, dengan 25 wahana permaianan, 11 restoran, dan 20 pertunjukan.
5. Harga Tiket
Untuk wisata di Taman Safari Indonesia, pengunjung harus membeli tiket dengan harga yang berbeda-beda, tergantung lokasi taman satwa dan waktu kunjungan. Di Taman Safari Bogor, harga tiket masuk safari siang mulai dari Rp 150 ribu, sementara tiket masuk safari malam Rp 180 ribu untuk dewasa dan Rp 160 ribu untuk anak di bawah lima tahun.
Untuk Solo Safari, harga tiket dimulai dari Rp 55 ribu. Adapun Taman Safari Prigen mulai dari Rp 145 ribu.
Nabiila Azzahra berkontribusi dalam penulisan artikel ini