Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Misteri Ikan Nike di Gorontalo, dari Gumpalan Darah Jadi Ulat?

Ikan nike biasa dijumpai di Sungai Bone - Bolango, Sungai Paguyaman, dan Teluk Gorontalo.

12 Maret 2020 | 09.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu jenis binatang unik di Gorontalo adalah ikan nike. Penduduk setempat menganggap ikan nike berasal dari gumpalan darah yang menyerupai bola kemudian hanyut dari sungai sampai ke laut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ikan nike biasanya dijumpai di sepanjang aliran Sungai Bone - Bolango, Sungai Paguyaman yang letaknya di perbatasan Kabupaten Gorontalo dan Boalemo, dan Teluk Gorontalo. Sesampainya di laut, masyarakat mendapati gumpalan darah itu kemudian pecah menjadi seperti ulat yang berenang di lautan. Barulah menjadi ikan nike.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Negeri Gorontalo, Femy M. Sahami lantas melakukan pengamatan dan penelusuran pustaka untuk menjelaskan fenomena alam itu secara ilmiah. "Gumpalan yang berwarna merah itu sebenarnya bukan darah, tapi dari warna ikan nike itu sendiri," kata Femy.

Dari hasil pengamatan, bagian kepala, insang, sampai bagian perut ikan nike berwarna merah. Terlihat menggumpal karena perilaku ikan ini adalah bergerombol. Sebab itu, warna merah menggumpal yang tampak ke permukaan sepintas akan terlihat seperti gumpalan darah.

Sesampainya di laut, Femy menjelaskan, gumpalan telur ikan nike itu pecah karena perbedaan kondisi salinitas perairan dan berubah menjadi prolarva. Tahap prolarva, yaitu sejak telur menetas sampai pertama terjadi kontak dengan air laut.

Proses telur yang menetas menjadi prolarva inilah yang dianggap masyarakat sebagai ulat kemudian berubah menjadi ikan nike. Secara ilmiah, Femy mengatakan, prolarva merupakan tahapan perkembangan ikan yang belum memiliki bentuk seperti ikan pada umumnya. Seiring waktu akan berkembang menjadi larva, postlarva, dan juvenil.

Yang perlu diperhatikan sekarang, menurut Femy, adalah bagaimana melestarikan ikan nike. Kondisi daerah lintasan migrasi yakni di muara sungai yang bersinggungan dengan laut menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keberadaan ikan nike.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus