Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Museum Geologi Bandung kembali menutup pintu untuk kunjungan langsung wisatawan. Aturan itu berlaku mulai 8-21 Februari 2022. Sub Koordinator Peragaan Museum Geologi Bandung, Arief Kurniawan mengatakan, penutupan kembali merupakan upaya mencegah penyebaran Covid-19 varian Omicron.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami juga waspasa," kata Arief pada Rabu, 9 Februari 2022. Memurut dia, penutupan museum untuk sementara ini merupakan instruksi dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau Kementerian ESDM. Selama Museum Geologi tutup, pengelola museum tetap membuka layanan tur virtual yang dijadwalkan setiap Senin. Adapun jadwal wisata daring sepanjang Februari 2022 sudah penuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama tutup karena pandemi Covid-19, pengelola Museum Geologi mulai menerima kunjungan wisatawan pada 3 November 2021. Pembukaan itu sejalan dengan kebijakan pemerintah Kota Bandung yang mengizinkan destinasi wisata, termasuk museum, untuk beroperasi dengan membatasi jumlah pengunjung dan menerapkan protokol kesehatan.
Sebelum pandemi Covid-19, menurut Arief, jumlah pengunjung Museum Geologi sekitar 2.400 hingga 3.000 orang per hari. Selama buka terbatas, maksimal rata-rata pengunjungnya 500-600 orang setiap hari. "Sebagian besar yang datang adalah kalangan umum. Kalaupun ada anak-anak, mereka datang bersama orang tuanya," ujar Arief.
Selama beroperasi di masa pandemi, Arief menambahkan, tidak ada kasus Covid-19 di museum. Pelacakan pasien Covid-19 juga belum pernah ada yang mengarah ke sana. Pengelola Museum Geologi mengatur kunjungan per kelompok maksimal 25 orang dan masuk secara bergantian.
Petugas museum mengantar pengunjung ke empat ruang pamer tetap. Masing-masing kelompok punya waktu paling lama 15 menit di setiap ruang pamer. "Pada praktiknya, ada pengunjung yang ingin cepat keluar," ujar Arief. Sementara rombongan anak sekolah dari berbagai daerah yang biasanya meramaikan museum, menurut dia, sebagian besar beralih ke tur virtual.
Pada awal beroperasi terbatas, yang boleh masuk ke Museum Geologi hanya wisatawan yang berdomisili di wilayah Bandung Raya. Lambat laun, wisatawan dari luar Bandung Raya, seperti Jakarta, bisa masuk ke Museum Geologi. "Sekarang, semua bisa berkunjung secara virtual," ujar Arief.
Baca juga:
Suasana Baru Museum Geologi Bandung, Koleksi Anyar dan Bisa Nobar
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.